Kutuk Keras Aksi Terorisme MIT di Sulteng, Mahfud MD: Sedang Dilakukan Pengejaran oleh Tim Tinombala

29 November 2020, 19:18 WIB
Tangkapan layar. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang mengutuk keras tindakan terorisme di Sigi, Sulawesi Tengah. /YouTube Sekretariat Presiden

PR BEKASI - Pemerintah mengutuk keras tindakan kelompok teroris yang dilakukan di Dusun Lima Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang menyebabkan empat orang meninggal dunia dan sejumlah rumah terbakar.

Pernyataan sikap tersebut diucapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, melalui unggahan video pada kanal YouTube milik Sekretariat Presiden.

"Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya," kata Mahfud MD yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari konferensi pers di YouTube Sekretariat Kabinet pada Minggu, 29 November 2020.

Baca Juga: Catat Waktunya! Masyarakat Indonesia Bisa Nikmati Gerhana Bulan Penumbra Esok Hari dari 3 Wilayah 

Pemerintah, seperti dikatakan Mahfud MD, memastikan akan memberi tindakan tegas melalui Satgas Operasi Tinombala yang sedang memburu para pelaku kelompok teroris itu yang melakukan tindakan keji dan kebengisan terhadap satu keluarga yang menyebabkan terbunuhnya empat orang.

Salah satu langkah yang dilakukan oleh tim Operasi Tinombala adalah pengejaran hingga melakukan pengepungan terhadap tempat-tempat yang dicurigai memiliki hubungan terhadap para pelaku tersebut.

"Pemerintah juga sudah melakukan langkah-langkah untuk melakukan pengejaran. Tadi tim tinombala sudah menyampaikan tahap-tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isolasi dan pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku," kata Mahfud MD.

Dalam keterangannya, Mahfud memastikan bahwa kelompok yang bertanggung jawab atas peristiwa ini yaitu Mujahiddin Indonesia Timur (MIT). Menurutnya, MIT merupakan sisa dari kelompok teroris Santoso.

Baca Juga: Cek Fakta: Kondisi Kesehatan Habib Rizieq Dikabarkan Kritis Usai Positif Terinfeksi Covid-19 

"Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur, Kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa-sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi dan operasi tinombala atau satgas tinombala sedang mengejarnya sekarang," tuturnya.

Atas kejadian ini, Mahfud MD menyampaikan bahwa pemerintah meminta agar seluruh pimpinan atau pemuka agama dapat menjalin hubungan silaturahim sehingga tidak mudah terprovokasi atas isu terkait SARA.

Seperti diketahui, sebelumnya beredar kabar bahwa gereja turut terbakar dalam aksi yang dilakukan oleh para kelompok teroris MIT Poso. Dalam hal ini, Mahfud MD memberikan klarifikasi bahwa isu tersebut tidaklah benar.

Baca Juga: Amankan 2,7 Kg Tembakau Gorila Racikan, Polres Metro Jakarta Selatan Tangkap 3 Pelaku 

"Diharapkan oleh pemerintah kepada seluruh pimpinan umat beragama di sulawesi tengah terutama, terus melakukan silaturahim untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu sara. Karena sebenarnya yang terjadi itu bukan sebuah gereja, tetapi memang disebuah tempat yang selama ini secara tidak rutin menjadi tempat pelayanan umat," kata Mahfud MD.

Perkembangan lebih lanjut terkait kasus ini, dikatakan oleh Mahfud, akan diinformasikan kembali.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler