Minta Benny Wenda Sudahi Mimpi Indah Jadi Presiden, Ahmad Basarah: Mari Bersama Membangun Papua

4 Desember 2020, 08:03 WIB
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah. /ANTARA/HO-Humas MPR RI

PR BEKASI - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menanggapi kabar deklarasi kemerdekaan Papua Barat oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) pada Selasa, 1 Desember 2020.

Seperti diketahui, ULMWP juga mendeklarasikan "government-in-waiting" atas wilayah Papua Barat, yang merupakan istilah untuk pemerintahan masa depan.

Tak hanya itu, ULMWP juga telah menobatkan pemimpin mereka yang kini menetap di Inggris, Benny Wenda sebagai Presiden Interim Republik Papua Barat.

Baca Juga: Heboh Video Diduga Pemain Timnas U-19 di Kelab Malam, Warganet: Cristiano Ronaldo Menangis Lihat Ini

Ahmad Basarah menyebut bahwa Benny Wenda saat ini tengah terjebak di dalam mimpi dan kenikmatan semu.

Dia juga mengajak agar Benny Wenda menghilangkan angan-angannya untuk memimpin Papua Barat, dan bersama-sama membangun Papua.

"Sebagai sesama anak bangsa, meski Wenda lebih memilih warga negara Inggris, saya menyerukan agar Wenda bangun dari tidur panjangnya. Sudahi kenikmatan semu dan mimpi indah menjadi Presiden RI dari negara Inggris, mari bersama membangun Papua," kata Ahmad Basarah di Jakarta, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat, 4 Desember 2020.

Baca Juga: Buntut Aksi Radikalisme Berkedok Agama di Prancis, Mendagri Ancam Tutup 76 Masjid

Menurutnya, Benny Wenda tidak sadar telah dimanfaatkan sebagai proxy oleh negara lain yang memberi ilusi bahwa Papua akan merdeka. Padahal, hampir seluruh negara-negara lain tetap mengakui kedaulatan Indonesia.

Dia juga menyebut bahwa Benny Wenda tidak menyadari perkembangan yang telah terjadi di Papua hingga saat ini.

"Benny Wenda tidak menyadari perkembangan yang terjadi di Tanah Papua, dari pembangunan sumber daya manusia (SDM) hingga infrastruktur," kata Ahmad Basarah.

Baca Juga: 'Gagah' Beri Ancaman ke FPI dan Habib Rizieq, Oknum Polisi yang Viral Ternyata Telah 'Bolos'

Ketua DPP PDI Perjuangan itu mengatakan, berdasarkan fakta sejarah, negara Papua tidak pernah ada.

Pasalnya, sebelum Belanda melakukan kolonisasi, Papua adalah daerah dengan banyak suku yang saling berperang dalam memperebutkan wilayah dan sumber daya.

"Papua bersama wilayah Indonesia lainnya adalah bekas jajahan Belanda. Sehingga berdasarkan prinsip uti possidentis juris, setelah Indonesia merdeka, maka Indonesia mewarisi bekas jajahan Belanda, termasuk Papua," kata Ahmad Basarah.

Baca Juga: Tegas Sebut Benny Wenda Lakukan Makar, Mahfud MD: Skalanya Kecil karena Dia Hanya Buat Negara Ilusi

Menurutnya, hal itu juga diperkokoh dengan hasil Penentuan Pendapat Rakyat (1969) yang menyebut bahwa rakyat Papua memilih tetap bergabung dengan NKRI.

Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pun menganggap bahwa pernyataan Benny Wenda mengenai pembentukan Pemerintahan Sementara Papua Barat hanyalah sebagai bentuk upaya provokasi dan propaganda.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono bahkan menegaskan bahwa hingga hari ini kondisi di Papua masih aman dan kondusif.

Baca Juga: Ingatkan Rekor Fantastis Kasus Covid-19 Hari Ini, Ainun Najib: Kita Akan Hadapi 3 Ujian Beruntun

Dia pun meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi, lantaran dua provinsi di ujung timur Indonesia itu sah menjadi bagian dari NKRI.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler