Berani Nyatakan Diri sebagai Presiden, Pakar: Apa Kontribusi Benny Wenda untuk Masyarakat Papua?

4 Desember 2020, 08:15 WIB
Tokoh kemerdekaan Papua Barat, Benny Wenda. /SBS /SBS

PR BEKASI - Kabar deklarasi kemerdekaan Papua Barat oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang dipimpin Benny Wenda, hingga kini masih menjadi sorotan publik.

Sejumlah tokoh pun memberikan tanggapan terkait deklarasi kemerdekaan tersebut, dan menilai bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk pemberontakan terhadap pemerintahan Republik Indonesia.

Pakar Resolusi Konflik Universitas Parahyangan, Bandung, I Nyoman Sudira juga turut mempertanyakan kontribusi apa yang telah diberikan Benny Wenda terhadap masyarakat Papua, hingga berani menyatakan diri sebagai Presiden Interim Papua Barat.

Baca Juga: Heboh Video Diduga Pemain Timnas U-19 di Kelab Malam, Warganet: Cristiano Ronaldo Menangis Lihat Ini

Menurut I Nyoman Sudira, selama ini kontribusi Benny Wenda tidak terlihat bagi masyarakat Papua.

Hal itu dia sampaikan dalam webinar yang diselenggarakan Pusat Studi Kemanusiaan dan Pembangunan (PSKP) bertajuk "Pendekatan Kemanusiaan dan Keamanan Bagi Papua", di Jakarta, Kamis, 3 Desember 2020.

"Gini saja, selama ini apa sih catatan yang sudah dilakukan Benny Wenda terhadap Papua yang merasa dia wakili? Di dalam teori resolusi konflik, seorang mungkin bisa menjadi first maker. Kalau kelompok ini masih jauh, masih banyak tahapan yang harus ditempuh," kata I Nyoman Sudira, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat, 4 Desember 2020.

Baca Juga: Buntut Aksi Radikalisme Berkedok Agama di Prancis, Mendagri Ancam Tutup 76 Masjid

Dia juga mempertanyakan kepentingan Benny Wenda dan para tokoh separatis lainnya di Papua, termasuk bentuk pemerintahan yang ingin dibangun oleh mereka.

"Saya masih mempelajari kelompok-kelompok yang ingin merdeka. Kalau merdeka mau mendirikan negara apa, mau membentuk pemerintah seperti apa, mau bagaimana struktur organisasisnya. Jelas gak ini? Itu menjadi persoalan juga," kata I Nyoman Sudira.

Dia menyebut, ada banyak kelompok separatis di Papua, termasuk ULMWP.

Baca Juga: 'Gagah' Beri Ancaman ke FPI dan Habib Rizieq, Oknum Polisi yang Viral Ternyata Telah 'Bolos'

"Bicara mengenai Benny Wenda, kita bicara ULMWP. Jangan salah, tokoh ULMWP itu ada empat, bisa disebut tiga tokoh besarnya. Ada Benny Wenda di London, Octavianus Mote di New York, ada Rex Rumakiek di Australia," kata I Nyoman Sudira.

Menurutnya, jalar perjuangan ULMWP bukan lokal atau nasional, melainkan dari jalur internasional.

"Dia gak berjuang lagi dengan pemerintah Indonesia. Perjuangan mereka adalah dari sisi apa yang dilakukan selama ini untuk mencari dukungan internasional, paling tidak memberikan dukungan terhadap perjuangan mereka untuk memisahkan diri dari Indonesia," tutur I Nyoman Sudira.

Baca Juga: Ingatkan Rekor Fantastis Kasus Covid-19 Hari Ini, Ainun Najib: Kita Akan Hadapi 3 Ujian Beruntun

Dia mengatakan, isu yang digembor-gemborkan di luar negeri pun adalah seputar ada atau tidaknya HAM (Hak Asasi Manusia). Karena hanya isu seputar HAM yang bisa menjadi jembatan kekuatan internasional bisa masuk.

Sementara itu, Mantan Kepala BAIS Laksda TNI (Purn) Soleman B Ponto menilai, deklarasi yang dilakukan Benny Wenda hanya untuk kepentingan kelompoknya saja.

Hal itu terlihat dari banyaknya kelompok di Papua yang menentang deklarasi tersebut.

Baca Juga: FPI Hadang Polisi yang Kirimkan Surat Panggilan HRS, Lemhamnas: Polri Tak Boleh Kalah Hadapi Ormas

Apalagi menurutnya, Benny Wenda yang saat ini sudah menjadi warga negara Inggris, sangat tidak masuk akal bila mengeklaim mewakili masyarakat Papua.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler