PR BEKASI - Sejumlah negara telah menutup penerbangan sementara menyusul kabar adanya varian baru Covid-19 yang ditemukan di Inggris beberapa waktu lalu.
Diketahui bahwa beberapa negara telah mengabarkan bahwa ada warganya yang telah melakukan penerbangan dari Inggris terpapar varian baru Covid-19.
Sehingga, sejumlah negara membuat kebijakan untuk memperketat protokol kesehatan termasuk pembatasan penerbangan.
Baca Juga: Seperti Hiroshima, Gempa 6,3 Magnitudo Guncang Kroasia, Walikota: Separuh Kota Sudah Tidak Ada
Di Indonesia, pemerintah telah memutuskan menutup pintu masuk bagi warga negara asing (WNA) ke Indonesia.
Kebijakan tersebut dibuat dengan tujuan yakni, untuk mencegah penyebaran varian baru dari virus Covid-19.
Menanggapi keputusan ini, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra memastikan bahwa pihaknya akan patuh terhadap aturan dan upaya preventif yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Anggota DPR Berharap Pelaku Pembuat Parodi Indonesia Raya Dapat Diproses secara Hukum
"Kami percaya di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini, hak penumpang tentunya akan senantiasa menjadi prioritas utama yang terus kami kedepankan," kaya Irfan dalam keterangannya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News pada Selasa, 29 Desember 2020.
Selanjutnya, Irfan juga memastikan bahwa pihak Garuda juga telah menerapkan kebijakan fleksibilitas penyesuaian rencana perjalanan.
Langkah tersebut diharapkan dapat memberikan keleluasan bagi penumpang yang terdampak kebijakan pelarangan tersebut.
Baca Juga: Waspadai Varian Baru Covid-19, Menkes Budi: Mudah Menular, Tapi Tidak Terbukti Lebih Ganas
Dengan begitu, lanjutnya, para calon penumpang Garuda yang akan masuk ke Indonesia dapat menjadwalkan ulang perjalanan mereka dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan perkembangan yang terjadi.
"Garuda Indonesia berkomitmen untuk secara konsisten terus menerapkan protokol kesehatan secara optimal, pada seluruh lini operasional penerbangan," katanya.***