Sebut Prabowo Main Politik Waria, Arief Poyuono: Gerindra Belum Sepenuh Hati Mendukung Jokowi-Ma'ruf

3 Januari 2021, 06:42 WIB
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono. /ANTARA/Pamela Sakina/

PR BEKASI - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono kembali mengkritik Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Menurutnya, saat ini sangat terlihat bahwa Partai Gerindra belum sepenuh hati mendukung semua kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Padahal, Partai Gerindra saat ini merupakan partai yang berada di dalam lingkar pemerintahan, bahkan bisa dibilang sudah masuk menjadi koalisi partai, bukan lagi oposisi.

Baca Juga: Mensos Risma Ingin Relokasi Warga Kolong Flyover, Teddy Gusnaidi: Anda Itu Bukan Menteri Jakarta!

"Gerindra belum sepenuh hati dan komit untuk mendukung semua kebijakan Pemerintah @jokowi - Ma'ruf," kata Arief Poyuono, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @bumnbersatu, Minggu, 3 Januari 2021.

Arief Poyuono lantas menyebut bahwa saat ini Prabowo Subianto tengah memainkan politik waria.

"Gimana ini @prabowo kok kita main politik waria sih. Kadang jadi lelaki kadang jadi perempuan," ujar Arief Poyuono.

Baca Juga: Komentari Pasal 2d Maklumat Kapolri, Lemkapi: Tidak Akan Pernah Menyasar Karya Jurnalistik

Seperti diketahui, Arief Poyuono kini memang lebih dikenal sebagai salah satu pendukung pemerintahan Jokowi.

Padahal, dulu dirinya dikenal sebagai salah satu tokoh politik yang kerap mengkritik pemerintahan Jokowi, dan pendukung setia Prabowo Subianto.

Hal itu lah yang menurut Najwa Shihab merupakan salah satu contoh betapa inkonsistensinya para politisi di Indonesia.

Baca Juga: Soal Maklumat Kapolri, Refly Harun: Seharusnya Hanya Dikaitkan ke FPI dan Tak Berlaku untuk Jurnalis

Namun, pernyataan Najwa Shihab itu dibantah oleh Arief Poyuono. Dia mengatakan bahwa kritiknya selama ini hanya berkenaan dengan kasus korupsi yang menjerat Menteri Perikanan dan Kelautan non aktif, Edhy Prabowo.

"Saya rasa tidak berubah-ubah, saya masih sebagai anggota Partai Gerindra. Saya menyarankan kepada Prabowo dengan adanya kejadian tangkap tangan Edhy Prabowo, ini sebuah tamparan dan kritik yang harus kita lakukan di partai, salah satunya ya Prabowo harus mundur," tutur Arief Poyuono.

Dalam acara 'Mata Najwa' bertajuk 'Gelap Terang 2020', yang tayang pada Rabu, 23 Desember 2020, Najwa Shihab bahkan bertanya apakah sikap Arief Poyuono kini merupakan akibat dari dirinya yang tak lagi mendapat jabatan di partai.

Baca Juga: Eks FPI Dirikan Front Persatuan Islam, Guntur Romli: Sama Saja dengan Ular Ganti Kulit, Waspadalah!

Namun, Arief Poyuono membantahnya, dan menyebut bahwa sampai saat ini dirinya masih anggota Partai Gerindra, meski memang sedang menunggu pemecatan dari Prabowo Subianto.

Dia pun menjelaskan bahwa Prabowo Subianto harus mundur dari kabinet, karena sejumlah kabar menyebut bahwa izin ekspor benih lobster paling banyak didapat oleh orang Partai Gerindra.

"Kenapa saya meminta dia mundur? Pertama, di media massa mendapatkan izin ekspor benur lobster orang Gerindra paling banyak. Harusnya Pak Probowo menegur," kata Arief Poyuono.

Baca Juga: Mensos Risma Sidak ke Gorong-Gorong, Rocky Gerung: Harusnya Sidak di Bawah-bawah Meja Dirjennya

"Kalau dia ingin mengabdi benar sama Jokowi, dan mengikuti kata Pak Jokowi, 'jangan korupsi'. Ya dia harus bisa dong memberesi partainya, partai saya sendiri. Ya kalau gagal, jalan terakhir ya harus mundur," sambungnya.

Terakhir, Arief Poyuono menyampaikan bahwa dia malu atas kasus korupsi yang menjerat Edhy Prabowo, dan seharusnya Prabowo Subianto juga merasa malu pada Jokowi.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler