Jokowi Sebut 2021 Penuh Harapan, Rocky Gerung: Ini Ajaibnya Presiden, Guru Besar Pasti Tertawa

6 Januari 2021, 10:41 WIB
Rocky Gerung (kanan) komentari ucapan Presiden Joko Widodo (kiri) soal 2021 yang penuh dengan harapan. /Kartika Mahayadnya/Denpasar Update/Kolase foto dari YouTube Najwa Shihab dan Denpasar Update

PR BEKASI - Dalam acara Dies Natalis ke-58 Universitas Brawijaya (UB) pada Selasa, 5 Januari 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin 2021 merupakan tahun yang penuh dengan harapan.

"Tahun 2021 adalah tahun penuh harapan. Kita semua berupaya keras agar permasalahan kesehatan bisa kita tangani dengan cepat. Vaksinasi akan segera dilakukan, tapi kita semua harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin," katanya.

Jokowi juga mengatakan, perekonomian Indonesia akan mulai bangkit di awal 2021, hal ini ditandai dengan capaian investasi di awal 2021.

Baca Juga: Pramugari Filipina Ditemukan Tewas Membiru di Bak Kamar Mandi, Diduga Sempat Diperkosa Ramai-ramai

Meski begitu, Jokowi tidak menyebutkan angka capaian investasi yang disebutnya.

Menanggapi hal tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube resminya, Rabu, 6 Januari 2021, akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung justru menyayangkan pernyataan Jokowi yang disampaikan di depan salah satu universitas terbaik di Indonesia tersebut.

"Ngapain ngigau di universitas itu, ini ajaibnya presiden ngigau di forum akademis, itu pasti guru besar di situ ketawa-ketawa karena mereka barusan dengar keterangan Sri Mulyani bahwa Indonesia 2021 tidak baik-baik dan mungkin akan lebih berat," ucapnya.

Perlu diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga telah menyatakan penyusunan dan penetapan Undang-undang APBN Tahun Anggaran 2021 dilakukan dalam situasi yang berat.

Baca Juga: Ingatkan Risma Soal Masalah Kemiskinan, Mardani Ali Sera: Mensos Perlu 'Blusukan' di Perapian Data

"Penyusunan APBN 2021 dilakukan dalam situasi yang sangat menantang akibat Covid-19, yang menyebabkan guncangan hebat, mobilitas manusia terhenti, perdagangan global merosot, sektor keuangan global bergejolak, harga komoditas menurun tajam, dan ekonomi global masuk jurang resesi," ucapnya.

Bahkan Rocky Gerung juga membeberkan bahwa mantan Menteri Perdagangan yang juga merupakan pembantu presiden Jokowi dahulu, Thomas Lembong menyebut tahun 2021 akan lebih berat.

"Prediksi saya: 2021 akan lebih berat buat Indonesia dari 2020 - saya sampaikan ini dengan sangat berat hati," ucapnya.

"Tom Lembong ajukan yang sama sebagai profesional, bahwa ini akan memburuk, ini dua orang (Sri Mulyani dan Tom Lembong) yang dekat dengan Jokowi dan mengerti hubungan antara makro dan mikro di dalam ekonomi itu, mereka mengatakan begitu," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Bukan untuk Pencitraan, Jubir Wapres Ungkap Tujuan Mulia Mensos Risma Rajin Blusukan di Jakarta

Menurutnya, karena dua orang tersebutlah yang berbicara 2021 akan lebih berat, justru Jokowi harus khawatir.

"Kalau yang ngomong Rizal Ramli, Said Didu, atau Anthony, mungkin dianggap sebagai, wah ini karena oposisi. Ini yang ngomong sekarang adalah orang-orang di sekitar presiden," ucapnya.

"Bagaimana mungkin presiden ngigau di depan akademisi, sementara dua tokoh yang mengerti tentang keadaan justru menerangkan hal yang pesimistis," sambungnya.

Rocky Gerung menegaskan bahwa optimisme Jokowi itu tidak berdasar pada apa pun dan tidak bisa optimisme tersebut ditumbuhkan hanya dengan kalimat dan doa.

Baca Juga: Bukan untuk Pencitraan, Jubir Wapres Ungkap Tujuan Mulia Mensos Risma Rajin Blusukan di Jakarta

"Apalagi tadi diterangkan bahwa persyaratan untuk tumbuh adalah nanti setelah vaksinasi, loh vaksinnya sendiri masih bermasalah, jadi dia pastikan sesuatu yang unpredictable, itu soalnya," tuturnya.

Ia menyarankan seharusnya bukan hanya optimisme yang disampaikan oleh Jokowi melainkan seperti ini:

"Oke saya mendengar Sri Mulyani bilang ekonomi akan berat, saya juga mendengar salah seorang bekas pembantu saya, Tom Lembong bilang akan berat. Tapi saya optimis akan tumbuh karena argumen saya A, B, C, dan D."

Jika kalimat tersebut adalah sesuatu yang dikatakan Jokowi, Rocky Gerung yakin publik akan mengerti bahwa presiden setidaknya tahu dahulu pesimisme dari Sri Mulyani dan Tom Lembong, lalu bisa diputar menjadi sebuah optimisme.

Baca Juga: Sensor Semua Atribut Natal di Acaranya, Reality Show di China Tuai Kecaman

"Sri Mulyani dan Tom Lembong bicara dengan data, presiden juga mesti tunjukkan, itu yang gak terjadi kan, jadi saya anggap ini semacam ngigau aja itu," ucapnya.

"Kalau di depan cebong boleh lah presiden ngigau kayak gitu, tapi Brawijaya kan bukan kumpulan cebong, itu kumpulan orang yang ada metodologinya, fakultas ekonominya tajam dan kuat, fakultas kedokterannya juga salah satu yang terbaik di negeri ini," sambungnya.

Ia pun menyarankan kepada Jokowi agar jangan memakai forum akademis untuk melakukan pencitraan karena menurutnya hal tersebut hanya akan jadi bahan tertawaan mereka.

"Kalau mau bikin pencitraan kumpulin pendukung sendiri," tutup Rocky Gerung.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler