Minta Publik Hentikan Polemik Blusukan Mensos Risma, Teddy Gusnaidi: Saya Sudah Salah Menilai Beliau

9 Januari 2021, 13:50 WIB
Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi meminta publik hentikan perdebatan soal blusukan Tri Rismaharini. /Twitter.com/@Teddy Gusnaidi

PR BEKASI - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) baru-baru ini mengklarifikasi bahwa aksi blusukannya di Jakarta bukan merupakan ajang pencitraan apalagi sebuah sandiwara yang sudah direncanakan.

Tri Rismaharini (Risma) pun meminta agar tindakannya yang membantu para PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) tak dilihat sebagai tindakan menteri, karena hakikatnya itu adalah kewajiban manusia untuk saling tolong-menolong.

Menanggapi hal tersebut, Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi meminta seluruh masyarakat untuk menghentikan perdebatan soal blusukan Tri Rismaharini (Risma).

Baca Juga: Sebut Ada Polarisasi Politik Bermula dari Pilkada 2017, SBY: Ini Membahayakan Masa Depan Bangsa Kita

Pasalnya, Risma sudah mengklarifikasi bahwa itu adalah tindakan pribadi, sebagai bentuk berzakat dan beramal.

"Jangan dipermasalahkan, kok berzakat dan beramal bawa-bawa media? Biarkan saja, setiap orang punya cara masing-masing," kata Teddy Gusnaidi, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan @TeddyGusnaidi, Sabtu, 9 Januari 2021.

Teddy Gusnaidi juga menyebut bahwa Risma sudah memastikan bahwa dia tidak akan menelantarkan pekerjaannya sebagai Mensos, meskipun melakukan blusukan untuk berzakat dan beramal.

Baca Juga: Risma Pekerjakan Pemulung di BUMN, Said Didu: Gawat, BUMN Itu Butuh Profesionalisme dan Keahlian Bu

"Artinya beliau paham bahwa tugasnya sebagai menteri bukan blusukan seperti yang dilakukan sekarang ini, ini pribadi," ujar Teddy Gusnaidi.

Teddy Gusnaidi pun mengakui bahwa penilaiannya terhadap Risma beberapa waktu lalu adalah sebuah tindakan yang salah.

"Saya sudah sempat salah menilai beliau, saya pikir beliau tidak paham kerja sebagai Menteri, makanya saya katakan bahwa beliau bukan menteri Jakarta dan jangan dulu memikirkan pencitraan, bahkan saya menyindir beliau sebagai sinterklas," tuturnya.

Baca Juga: Masukkan PMKS Bekerja di Anak Usaha BUMN, Risma: Semoga Jadi Penyemangat Bagi Para Pemulung Lain

Namun menurutnya, tak hanya dirinya saja yang salah tapi juga para pendukung Risma, karena mereka menganggap yang Risma lakukan adalah bagian dari kerja Mensos.

"Jadi yang pro dan kontra salah, ternyata yang dilakukan oleh Bu Risma adalah tindakan pribadi, bukan sebagai Menteri dan bagian dari kerja Menteri," kata Teddy Gusnaidi.

Teddy Gusnaidi pun mengaku salut, karena Risma beramal secara pribadi dengan memberikan tempat tinggal, memberikan beasiswa, dan memberikan pekerjaan.

Baca Juga: Akun Donald Trump Ditutup, Ustaz Fahmi Salim: Di Negara Lain Akun Rakyat yang Kritis Malah Ditutup

"Saya salut, beliau tidak memanfaatkan institusi dan tidak memanfaatkan uang negara untuk kegiatan sosialnya. Beliau menggunakan dana dan jaringan pribadinya. @KemensosRI," kata Teddy Gusnaidi.

Teddy Gusnaidi pun meminta masyarakat untuk tak memperdebatkan lagi tindakan Risma, apalagi sampai mengurusi harta orang lain.

"Jangan sampai kita mengurusi harta orang lain. Bu Risma menyediakan rumah buat gelandangan, Bu Risma memberikan beasiswa bagi gelandangan toh itu dana pribadinya. Bu Risma mempekerjakan gelandangan di perusahaannya, ya biarkan saja, wong perusahaan milik beliau kok. @KemenBUMN," tuturnya.

Baca Juga: Fadli Zon Dilaporkan, Gus Umar Singgung Ganjar Pranowo: Jangan Sok Jadi Pemilik Tunggal Kebenaran

Oleh karena itu, Teddy Gusnaidi meminta seluruh masyarakat untuk menyudahi perdebatan blusukan.

"Kita tunggu komitmen Bu Risma bahwa kegiatan pribadinya, kegiatan beramalnya tidak akan mengganggu pekerjaannya sebagai Menteri Sosial. Mari kita lihat kebijakan apa yang akan dibuat Bu Risma sebagai Menteri, diluar kegiatan pribadinya," kata Teddy Gusnaidi.

"Karena kebijakannya sebagai Menteri belum ada yang menonjol, yang menonjol malah kegiatan beramal pribadinya yang diliput oleh berbagai media. Sekali lagi sudahi, karena tempat tinggal, beasiswa, dan perusahaan milik Bu Risma, jadi suka-suka beliau untuk beramal," sambungnya.

Baca Juga: Bicara Soal Utang Negara, SBY: Pemimpin yang Baik Tak Akan Wariskan Beban pada Pemerintah Berikutnya

Terakhir, dia juga meminta agar para pendukung Risma tak ngotot membela Risma lagi, karena persepsi yang pro dan kontra selama ini salah.

"Yang pro Bu Risma gak perlu ngotot membela Bu Risma lagi, karena ternyata mereka salah. Yang kontra Bu Risma pun begitu. Karena yang diperdebatkan tugas menterinya, sedangkan Bu Risma sudah membantah, bahwa itu bukan pekerjaan menteri tapi kegiatan beramal pribadinya," kata Teddy Gusnaidi.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler