Guna Mudahkan Pemeriksaan, Sriwijaya Air Fasilitasi 9 Keluarga Korban Kecelakaan di Jakarta

11 Januari 2021, 15:35 WIB
District Manager Sriwijaya Air Pontianak, Faisal Rahman saat memberikan keterangan pers di Crisis Canter Sriwijaya Air. /ANTARA/Slamet Ardiansyah/ANTARA

PR BEKASI - Pihak Sriwijaya Air diketahui akan memberikan bantuan kepada keluarga korban kecelakaan pesawat yang ingin memantau perkembangan terbaru terkait keluarganya secara langsung di Jakarta.

Dikatakan secara langsung oleh District Manager Sriwijaya Air Pontianak, Faisal Rahman, sejauh ini pihaknya telah memberangkatkan sebanyak sembilan orang keluarga korban kecelakaan menuju Jakarta.

"Tadi pagi kami telah memberangkatkan sembilan orang keluarga korban dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air. Dan saat ini kesembilan orang itu dengan selamat sudah ada di Jakarta," kata Faisal seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 11 Januari 2021.

Baca Juga: Rohimah Tetap Ingin Cerai dan Tak Mau Dipoligami, Kiwil: Hidup Gue Sudah Hancur dan Berantakan 

Faisal juga menjelaskan bahwa pihak keluarga nantinya akan dipenuhi keperluannya, baik transportasi hingga akomodasi penginapannya, termasuk kebutuhan pokoknya.

"Selama di Jakarta keluarga korban ini kami siapkan famili asisten dan semua kebutuhan pokok juga disediakan. Hingga saat ini kami di Crisis Canter ini terus update, jika ada pihak keluarga yang lainnya juga difasilitasi makan dan penginapannya," kata Faisal.

Dikatakan Faisal, saat memberangkatkan keluarga korban menuju Jakarta, pihaknya juga telah mengumpulkan sampel DNA keluarga korban lainnya sejak Minggu malam.

Hal itu digunakan akan dapat mempermudah mengidentifikasi korban yang nantinya ditemukan.

Baca Juga: Viral Tak Kenal Menyerah, Beredar Video Tim SAR Menyelam dan Temukan Korban Pesawat Sriwijaya Air 

"Kalau hasil sampel DNA ini, sesampainya di Bandara Internasional Cengkareng akan langsung dibawa ke Biddokkes (Bidang Kedokteran dan Kesehatan ) Mabes Polri oleh petugas kami," ujar Faisal.

Sementara itu, terkait upaya identifikasi para korban, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, sejak Minggu, 10 Januari 2021 telah mengumpulkan data ante mortem dari pihak keluarga korban.

Data ante mortem atau data yang didapat sebelum korban meninggal dunia yang telah dikumpulkan, terdiri dari nama, umur, berat badan, tinggi badan hingga aksesoris yang dikenakan korban.

Selain itu, data medis lainnya sebelum meninggal dunia, seperti warna kulit, warna dan jenis rambut, golongan darah hingga tanda spesifik sebelum meninggal juga ikut dikumpulkan.

Baca Juga: PPKM Juga Berlaku di Kabupaten Bekasi, Berikut Instruksi Bupati yang Harus Ditaati 

Hari ini, upaya identifikasi korban lanjutan tengah dilakukan oleh Tim DVI RS Polri dengan melakukan pemeriksaan data fisik dari beberapa korban yang berhasil ditemukan.

Pemeriksaan post mortem atau data korban yang dilakukan pada hari ini, direncanakan berupa pemeriksaan sidik jari, golongan darah, ciri-ciri korban hingga konstruksi gigi geligi.

Dijelaskan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, nantinya hasil pemeriksaan post mortem akan dicocokkan dengan data ante mortem yang ada, sehingga dapat menemukan status korban dengan benar.

"Ketika cocok maka status korban teridentifikasi," kata Rusdi pada hari ini dalam konferensi persnya.

Baca Juga: Pengunjung Membludak dan Sebabkan Kerumunan, Pemkab Bekasi Tutup Sementara Waterboom Lippo Cikarang 

Hingga pukul 9.00 WIB tadi pagi, Tim DVI telah mendapat 40 sampel DNA, dengan rincian 14 sampel didapat di RS Polri, 24 sampel dari Pontianak, 1 sampel dari Jawa Timur, dan 1 sampel dari Sulawesi Selatan.

Proses pengumpulan data hingga kini masih terus dilakukan. Sementara ini sebanyak 16 kantong jenazah dan 3 kantong properti telah diterima oleh Tim DVI.

"Ke depan, identifikasi akan terus dilakukan dan petugas ante mortem akan terus mengumpulkan data korban," kata Rusdi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler