Sebut Ribka Tjiptaning Bikin Gaduh, Muannas Alaidid: Sebaiknya Megawati Turun Tangan

15 Januari 2021, 16:37 WIB
Muannas Alaidid komentari pernyaatan Ribka Tjiptaning. /kolase dari Youtube DPR RI dan Twitter @muannas_alaidid

PR BEKASI – Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid turut menanggapi pernyataan kontroversial yang dilontarkan Anggota Komisi IX DPR dari PDIP, Ribka Tjiptaning. 

Ribka Tjiptaning menduga bahwa cairan yang disuntikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu, 13 Januari 2021 bukan vaksin buatan Sinovac. 

“Bisa saja itu bukan Sinovac yang dikasihk kan kita enggak tahu semuanya, jangan ada dusta di antara kita,” kata Ribka Tjiptaning dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Lanjutan Komisi IX DPR RI. 

Menurut Muannas Alaidid,  Ribka Tjiptaning hanya bikin gaduh dan yang menyedihkan adalah dia satu partai dengan Jokowi.

Baca Juga: Mbak You Prediksikan Jokowi Lengser, Muannas Alaidid: Tangkap! Ini Provokasi dan Hasutan

“Ribka ini bikin gaduh dan yang menyedihkan 1 partai di @PDI_Perjuangan dengan Pak @Jokowi partai asal yang mendukungnya,” kata Muannas Alaidid, sebagaiamana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @muannas_alaidid, Jumat, 15 Januari 2021.

Muannas Alaidid menilai sebaiknya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan Ribka Tjiptaning.

Lanjutnya, apabila tidak bisa diingatkan kata Muannas Alaidid biar diproses secara hukum. 

“Sebaiknya bu Mega turun tangan diingatkan dia ini, kalau tidak bisa biar kita proses hukum,” kata Muannas Alaidid.

Baca Juga: Berjarak 280 Tahun Cahaya dari Bumi, Astronom Temukan Tiga ExoPlanet yang Hampir Setua Alam Semesta

Diketahui bahwa sosok  Ribka Tjiptaning tengah menjadi perbicangan dan sorotan publik. Pasalnya dia secara lantang menolak divaksin Covid-19. 

Alasan penolakan tersebut berkaca pada pengalaman vaksinasi terdahulu yang pernah berlangsung di Indonesia. 

"Ini pengalaman saya ini saudara menteri (Budi Gunadi), ini saya bicara lagi ini di rapat ini ya. vaksin polio untuk anti polio malah lumpuh layu di Sukabumi. Terus anti kaki gajah di Majalaya (menyebabkan) kematian 12 (orang)," ujar Ribka Tjiptaning , Selasa 12 Januari 2021.

Karena itu ia menyatakan meski peraturan baru disebutkan bahwa usia penerima vaksin yang awalnya terbatas hingga usia 59 tahun dan mengalami perluasan melebihi usia tersebut, Ribka Tjiptaning tetap menolaknya.

Baca Juga: Donorkan Plasma Konvalesen, Ternyata Tak Semua Orang Bisa Seperti Anies Baswedan, Simak Kriterianya

Lebih jauh penolakan vaksinasi juga akan dilakukan kepada keluarganya, sekalipun pihak keluarganya menerima sms sebagai penerima vaksin.

Menurutnya lebih baik membayar denda jika hal tersebut diberlakukan.

"Saya tetap tidak mau divaksin maupun sampai yang 63 tahun bisa divaksin, saya udah 63 (tahun) nih. Mau semua yang semua usia boleh (divaksinasi), tetap (tidak mau)," kata Ribka Tjiptaning. 

"Misalnya pun hidup di DKI (Jakarta) semua anak cucu saya dapat apa namanya itu, sanksi lima juta, mending saya bayar. Jual mobil kek," sambungnya.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler