PR BEKASI - Berasal dari partai yang sama PDI Perjuangan, politisi Dewi Ambarwati alias Dewi Tanjung sindir pernyataan sikap yang dilontarkan oleh rekannya yang merupakan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning.
Hal itu diungkapkan oleh Dewi Tanjung dalam suatu acara konser yang digelar secara live streaming, yang diunggah kembali dalam bentuk sebuah video di akun media sosial Twitternya.
Terpantau dalam video yang diunggahnya, Dewi Tanjung selain menyinggung penolakan vaksinasi oleh Ribka Tjiptaning, ia juga menyampaikan pesan dukungan terhadap vaksinasi.
Baca Juga: Bersedia Vaksinasi di Urutan 276 Juta, Natalius Pigai: Saya Tak Pilih Vaksin yang Diumumkan Negara
"Nyai (Dewi Tanjung) enggak punya uang lima juta untuk bayar denda. Daripada bayar denda lima juta, lebih baik buat makan, kenyang," kata Dewi Tanjung.
"Sayang banget harus jual-jual mobil buat bayar denda, ya kan. Nyai itu orangnya sangat taat peraturan pemerintah. Hidup Indonesia, hidup Indonesia. Kita harus sukseskan program pemerintah suntik vaksin!," sambung Dewi Tanjung seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitternya, Senin, 18 Januari 2021.
Menurut Dewi dalam acara tersebut, vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini sangat penting untuk menghambat penyebaran Covid-19.
"Kita kan capek juga pakai masker, ke mana-mana pakai masker, jadi enggak kelihatan muka cantik kita ini, ya. Terutama nyai kalo pakai masker, enggak ada yang kenal, padahal udah terkenal gitu," katanya.
Baca Juga: Apresiasi Capaian Yonex Thailand Open, Rionny Mainaky: Semoga Kejuaraan Berikutnya Tambah Satu Gelar
Sementara itu dalam keterangan tertulis pada unggahan itu, Dewi Tanjung menyatakan bahwa meskipun ia dan Ribka berasal dari satu partai, namun ia memiliki pandangan yang berbeda.
Selain itu, mengulang lagi pernyataan sikapnya saat konser, Dewi Tanjung menegaskan kembali bahwa dirinya tidak seperti Ribka yang siap membayar denda, sekalipun harus menjual mobil lantaran menolak vaksinasi dirinya dan keluarga.
"Konser live streaming Nyai tetap sosialisasikan perlunya suntik vaksin. Nyai enggak punya uang buat bayar denda, apalagi jual Mobil segala karena mobil Nyai cuma satu. Beda sama anggota DPR yang tolak suntik vaksin mungkin mobilnya banyak. Satu partai tapi kami berbeda pandangan donk," kata Dewi Tanjung.
Baca Juga: Resmikan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen, Ma'ruf Amin: Gugah Empati Penyintas Covid-19
Berbeda dengan Ribka Tjiptaning, dalam pernyataan lainnya, Dewi mengatakan bahwa dirinya berada di pihak pemerintah, yaitu mendukung jalannya vaksinasi untuk masyarakat.
Menurut Dewi, kebijakan yang diambil pemerintah telah maksimal untuk menghadirkan solusi penanganan pandemi Covid-19 yang saat ini telah berdampak luas, tidak hanya kesehatan, namun hingga ekonomi.
"Ribka Tjiptaning dan nyai memang satu partai. Tapi kami berbeda dalam menyikapi pemberian vaksin kepada masyarakat. Kalo Nyai mendukung Pemerintah dalam memberikan vaksin kepada masyarakat. Pemerintah sudah melakukan semaksimal yg terbaik untuk rakyat nya harusnya kita dukung donk," kata Dewi.
Baca Juga: Cerita di Balik Juara Thailand Open, Greysia Polii: Kakak Saya Meninggal, Ibu Saya Terpapar Covid-19
Sebelumnya, penolakan vaksinasi oleh Ribka Tjiptaning sempat diungkapkan pada saat Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan RI, BPOM hingga Bio Farma pada Selasa, 12 Januari 2021 lalu.
"Saya tetap tidak mau divaksin maupun sampai yang 63 tahun bisa divaksin, saya udah 63 (tahun) nih. Mau semua yang semua usia boleh (divaksinasi), tetap (tidak mau). Misalnya pun hidup di DKI (Jakarta) semua anak cucu saya dapat apa namanya itu, sanksi lima juta, mending saya bayar. Jual mobil kek," kata Ribka Tjiptaning***