Sentil Mardani Ali Sera, Guntur Romli: PKS Parpol yang Diuntungkan oleh HTI-FPI sebagai 'Tukang Pukul'

29 Januari 2021, 16:27 WIB
Mohamad Guntur Romli mengkritik pernyataan Mardani Ali Sera soal larangan ASN berafiliasi dengan HTI dan FPI. /Instagram.com/@gunromli

PR BEKASI - Aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Mohamad Guntur Romli mengkritik pernyataan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang tak setuju dengan larangan ASN berafiliasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI).

Guntur Romli menilai, PKS tak setuju dengan larangan tersebut karena selama ini PKS diuntungkan oleh adanya HTI dan FPI.

Oleh karena itu, Guntur Romli tak merasa heran jika selama ini PKS selalu membela HTI dan FPI habis-habisan.

Baca Juga: Aldi Taher Mengaku Dirinya Ustaz, Dewi Perssik: Gak Aku Seriusin Takutnya Nanti Aku Stress

"Parpol yang selama ini diuntungkan oleh HTI-FPI baik sebagai pendukung, simpatisan hingga 'Tukang Pukul' akan bela HTI-FPI habis-habisan," kata Guntur Romli, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan @GunRomli, Jumat, 29 Januari 2021.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menilai, PKS adalah partai politik yang selalu memberikan dukungan pada kelompok-kelompok radikal.

"PKS adalah parpol yang memberikan dukungan pada kelompok-kelompok radikal, baik karena irisan ideologi dan kepentingan aliansi politik," ujar Guntur Romli.

Baca Juga: Teddy Tak Pernah Mau Warisan Lina Jubaedah, Pengacara Teddy: Dia Tidak Jahat dan Masih Mau Bekerja

Lebih lanjut, Guntur Romli menjelaskan bahwa ideologi politik PKS adalah ikhwanul muslimin yang dilarang di negara-negara Arab.

"Ideologi politik PKS adalah ikhwanul muslimin yang sekarng dilarang di Mesir, Saudi, dan negara-negara Arab lainnya. Kalau PKS di sini masih terus memberikan dukungan penuh pada kelompok-kelompok radikal, maka sudah waktunya dilihat sebagai ancaman ideologis bagi negeri ini," tuturnya.

Guntur Romli juga mengingatkan agar jangan sampai PKS disamakan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Baca Juga: Disebut Tuntut Tsania Marwa Kembalikan Semua Barang Pemberiannya, Atalarik Syah: Ini Pembunuhan Karakter!

"Jangan samakan PKS dengan PPP karena sama-sama mengaku sebagai partai Islam, karena PKS itu ideologi politiknya impor (ikhwanul muslimin) yang beda jauh dari PPP yang lahir dari pergulatan dan pengalaman umat Islam di Indonesia," kata Guntur Romli.

Menurutnya, Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tahrir memiliki satu kesamaan yakni ingin mendirikan negara Islam dan khilafah.

"Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tahrir meski sama politisasi Islam, meski beda jalan dan kubu, sama-sama bercita-cita mendirikan negara Islam dan khilafah, dalam banyak momen sering bersatu untuk kepentingan taktis, misal merongrong pemerintah yang sah dan memantik konflik seperti di Mesir, Suriah, dan Libya," tutur Guntur Romli.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Ekonom: Kita Mau Bikin Strategi Apapun Pasti Gak Bisa Jalan

Sebelumnya, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa larangan ASN berafiliasi dengan HTI dan FPI dinilai sangat berlebihan.

Mardani Ali Sera menilai, pemerintah sebaiknya menggunakan pendekatan yang lebih tenang, misalnya melalui pendekatan secara dialog atau edukasi.

Dia juga meminta pemerintah untuk tidak menggunakan pendekatan kekuasaan seperti pada masa pemerintahan masa lalu.

Baca Juga: Disebut Jarang Tampil dan Bicara di Media, Prabowo Subianto: Justru Salah Kalau Menhan Banyak Bicara

Tak hanya itu, Mardani Ali Sera juga meminta pemerintah untuk tak menerapkan pendekatan pada HTI dan FPI seperti pada Partai Komunis Indonesia (PKI) dulu.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler