Kembali Dipolisikan Atas Dugaan Rasisme terhadap Suku Minang, Natalius Pigai: Korban Rasis Dibilang Rasis

2 Februari 2021, 13:30 WIB
Aktivis HAM Natalius Pigai mengaku heran dirinya kembali dipolisikan atas dugaan ujaran rasisme. /Instagram.com/@natalius_pigai

PR BEKASI - Mantan anggota Komnas HAM asal Papua Natalius Pigai kembali dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan ujaran rasisme terhadap suku Minang.

Pelapor merupakan warga asal Minang bernama Aznil yang mengatasnamakan DPP Pemuda Pelajar Mitra Kamtibnas (PPMK) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Laporan itu pun telah diterima oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri dengan Nomor: LP/B/0061/II/2021/BARESKRIM/ tertanggal 1 Februari 2021.

Baca Juga: Ungkap HRS Center Tidak Pernah Ada Wujudnya, Haikal Hassan: Saya Bukan Anggota FPI

Dugaan ujaran rasisme yang dilontarkan Pigai tersebut terdapat pada komentarnya terhadap pernyataan DPP PDI-P Puan Maharani.

"Jk dianalisis: 1. Minang Anti Pancasila. 2. Minang jgn mimpi jd Presiden krn mrk labeli tdk Pancasilais. 3. Bro Fadli Zon harapanmu jd Presiden sdh ditutup. Mrk Kandangkan Minang sbg PARASIT ngr spt yg dilakukan Hitler pd Jahudi. KEJAM! Kekerasan Verbal," tutur Natalius Pigai.

Untuk informasi, komentar Natalius Pigai tersebut ditulis pada 5 September 2020 sebagai respons terhadap pernyataan Puan Maharani.

Baca Juga: Tarif Cukai Naik, Jumlah Produksi Rokok Diprediksi Turun Tahun Ini

Terkait hal tersebut, Natalius Pigai mengaku heran bahwa analisis dan opininya dipolisikan.

"Apakah analisa, opini atas pernyataan Puan Maharani ko bisa dipidana?," kata Natalius Pigai.

Pigai juga mengaku heran pelapornya malah menuduh balik bahwa orang di luar suku Jawa adalah budak, sebagaimana yang dicuitkan Pigai sebelumnya.

"Malah pelapornya 'saya bilang luar Jawa budak'," ujar Natalius Pigai.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Jarum Suntik Vaksin untuk Pemimpin Dunia Ada Pernya dan Tak Tembus Kulit

Natalius Pigai mengungkap bahwa opini terhadap pernyataan Puan Maharani justru dalam upaya membela suku Minang.

"Justru membela orang Minang. Silakan baca," ucap Natalius Pigai.

Oleh karena itu, Natalius Pigai mengungkap bahwa dirinya justru merupakan korban rasisme, tetapi malah dianggap rasisme.

"Baru lapor potensi pidana dia. Saya tidak biasa lapor orang, tapi Mc ada batas kesabaran. Korban jutaan rasis dibilang rasis," tutur Natalius Pigai dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 2 Februari 2021.

Baca Juga: Kecewa pada Trump, Mantan Pejabat Era Bush Ramai-Ramai Tinggalkan Partai Republik

Sebagaimana diketahui, Natalius Pigai sebelumnya dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan rasisme terkait suku Jawa dan babu.

“Presiden satu daerah, satu pulau, wakil presiden satu pulau, terus sekarang yang berasal dari luar pulau itu apa? Babu gitu? Sampai kapan mau jadi babu?,” ujar Natalius Pigai.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler