Tertawa Lihat Foto Moeldoko Cium Tangan SBY Viral, Rocky Gerung: Dia Pasti Menyebut, 'Sialan Dibuka Lagi Itu'

3 Februari 2021, 20:56 WIB
Rocky Gerung tertawa foto Moeldoko cium tangan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY viral. /Kolase foto dari YouTube Najwa Shihab dan Twitter @@UmarHsb75

PR BEKASI - Setelah dugaan kudeta yang dilakukan Kepala Staf Kantor Presiden (KSP) Moeldoko terhadap Partai Demokrat, beredar luas sebuah foto dirinya sedang mencium tangan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Foto tersebut diunggah oleh pemilik akun Twitter @UmarHsb75 dan telah mendapatkan 6.000 lebih "like" serta 1.000 kali lebih dicuit ulang.

"Apa kabar Mr Moeldoko? Masih ingat moment ini saat anda cium tangan SBY? Btw klu ketemu SBY apa anda berani tatap mata SBY?", tulis Gus Umar.

Baca Juga: Arab Saudi Tutup Pintu bagi Indonesia dan 19 Negara Lain, Kemenag Beri Kepastian Soal Nasib Umrah 

Menanggapi fenomena beredarnya foto Moeldoko dengan SBY di media sosial tersebut, pengamat politik Rocky Gerung tertawa lantaran tidak bisa membayangkan betapa geramnya seorang Moeldoko saat ini.

"Saya bisa bayangkan kegeraman pak Moeldoko karena akhirnya seluruh foto beliau cium tangan SBY dimunculkan, itu aja udah bikin pusing kepala, dia pasti menyebut bahwa sialan dibuka lagi itu," ucapnya.

Dirinya menyinggung nama SBY dalam konflik di antara Partai Demokrat dengan Moeldoko lantaran orang yang memberikan pengaruh besar di partai tersebut hingga saat ini tetap SBY walaupun posisi ketua telah dipegang oleh anaknya.

Alasan lainnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Rabu, 3 Februari 2021, adalah karena tidak akan ada Moeldoko yang sekarang jika SBY dahulu tidak menunjuknya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada mei 2013.

Baca Juga: Janji Tidak Berpenampilan Seksi Meski Kini Masih DJ, Roro Fitria: Sekarang Genre-nya Jadi Religius Pop 

"Yang orang mesti jangan lupa, pertandingan ini akan menarik, karena di situ ada seorang SBY, jadi jangan dilihat AHY yang mayor ya, kan sebagai seorang jagoan strategi, itu kan terbukti dengan cara beliau kemudian bisa jadi presiden dua kali," ucapnya.

"Dan kalau dari sisi skor, kubu istana atau kubu Jokowi dan Megawati ini kan pak SBY sudah menunjukkan dia menang berapa kali, ini menurut saya akan sangat menarik bagaimana caranya pak Moeldoko dan juga pak Jokowi menghadapi pertempuran jangka panjang yang mungkin sedang disiapkan oleh kubunya pak SBY," sambungnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat diketahui telah memiliki bukti bahwa Moeldoko mengatakan "siap menjadi Ketua Umum Partai Demokrat" menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Mantan Panglima TNI yang kini menjadi anak buah Presiden Jokowi, mengatakan itu dalam pertemuan sejumlah kader Partai Demokrat di sebuah hotel.

Baca Juga: Investor Masih Ingin Beli Surat Utang Indonesia, Said Didu: Iyalah, Bunganya Bisa 3 Kali Lipat dari Negaranya 

Pernyataan ini dikatakan Wakil Sekjen Partai Demokrat Renanda Bachtar.

"Kami bukan menduga atau menuduh, tapi memang ada bukti keterlibatan Moeldoko. Maka itu, kami buat surat ke Jokowi, agar beliau tahu dan terang benderang massalah ini. Agar masalah ini tak lama gaduh," ucapnya.

Renanda Bachtar, AHY dan sejumlah pimpinan Partai Demokrat mendapatkan laporan dari para kader yang ikut dalam pertemuan dengan Moeldoko, ada pembicaraan pengambilalihan pimpinan Partai Demokrat.

Dalam pertemuan itu, Moeldoko juga mengatakan butuh kendaraan untuk maju di Pilpres 2024. Sebab, kepemimpinan Jokowi sudah dua periode dan tak akan mungkin maju lagi di periode selanjutnya.

Baca Juga: Ajak Siswa Hormati Perbedaan, Gus Yaqut: Agar Tidak Berlaku Semena-mena Atas Nama Kebebasan Agama 

"Dari kader kami yang hadir, mereka melapor ada pembicaraan itu," ujarnya.

Renanda Bachtar mengatakan, Partai Demokrat butuh penjelasan Jokowi terkait pertemuan Moeldoko dengan kader Partai Demokrat, mantan anggota Partai Demokrat, karena di pertemuan itu, Moeldoko mengatakan sudah sepengetahuan pimpinan alias Jokowi.

"Moeldoko mengatakan pertemuan itu sepengetahuan pak Lurah," ujarnya.

Perlu diketahui juga, kehangatan hubungan SBY dan Moeldoko dimulai saat penunjukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada Mei 2013.

Baca Juga: Larangan Masuk ke Arab Saudi bagi Indonesia Diberlakukan Hari Ini, Berikut 5 Imbauan Penting Kemlu 

Saat itu SBY resmi menunjuk Moeldoko sebagai KSAD menggantikan adik iparnya Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun.

Penunjukan sebagai jenderal bintang empat TNI ini menjadi modal awal bagi Moeldoko dalam meniti karirnya di militer dan politik.

Selang tiga bulan setelahnya, SBY mengajukan nama Moeldoko sebagai calon Panglima TNI ke DPR untuk menggantikan Agus Suhartono yang akan segera pensiun.

Penunjukan Moeldoko sebagai Panglima TNI membuat hubungannya dengan SBY kian harmonis. Bahkan saat menjabat Panglima TNI, Moeldoko pernah mengusulkan SBY mendapatkan anugerah Jenderal Besar TNI.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Youtube Rocky Gerung

Tags

Terkini

Terpopuler