PR BEKASI - Mantan sekretaris BUMN Muhammad Said Didu turut mengomentari pernyataan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) soal keinginan investor untuk membeli Surat Utang Negara Republik Indonesia masih tinggi.
Kemenkeu diketahui kembali melelang Surat Utang Negara pada 2 Februari 2021 untuk seri SPN03210505, SPN12220203, FR0086, FR0087, FR0088, FR0083 dan FR0089 melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Deni Ridwan selaku Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa dari hasil lelang, total penawaran yang masuk sebesar Rp83.79 triliun.
Baca Juga: Tiga Menteri Terbitkan SKB Terkait Seragam Sekolah, Berlaku di Semua Daerah Kecuali Aceh
Dirinya menjelaskan, besarnya penawaran yang masuk tersebut merupakan tanda keinginan investor untuk mendapatkan Surat Utang Negara masih sangat besar.
Karena menurutnya catatan itu naik 50 persen dibandingkan dengan lelang sebelumnya.
Menanggapi hal tersebut, mantan anggota MPR, Said Didu tidak heran jika keinginan negara-negara lain membeli Surat Utang Negara Indonesia masih tinggi.
Baca Juga: Arab Saudi Tutup Pintu bagi Indonesia dan 19 Negara Lain, Kemenag Beri Kepastian Soal Nasib Umrah
Sebab menurutnya, bunga yang diberikan oleh Indonesia bisa berlipat-lipat daripada negara lain yang juga menjual Surat Utang Negaranya, oleh karena itu jelas banyak negara asing yang tertarik membeli Surat Utang Negara Indonesia.