Bandingkan Berpendapat Era Soeharto dan Saat Ini, Kwik Kian Gie: Pasti Langsung Di-buzzer Habis-habisan

6 Februari 2021, 21:17 WIB
Kwik Kian Gie menyatakan dia merasa takut untuk menyampaikan pendapat saat ini. /Facebook/KwikKianGieID

PR BEKASI - Ekonom Kwik Kian Gie menyatakan bahwa dia tidak pernah merasa setakut seperti saat ini dalam menyampaikan pendapatnya.

Dinyatakan Kwik Kian Gie bahwa, dalam mengatakan pendapat yang berbeda dia tak pernah merasa takut seperti saat ini, meskipun ketika menyampaikan pendapat itu dengan maksud baik.

"Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yang berbeda dengan maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis-habisan, masalah pribadi diodal-adil," cuit Kwik Kian Gie.

Baca Juga: Fans Garis Keras Beri Nama Anak Sesuai Judul Lagu Ciptaannya, Iwan Fals: OI Keren 

Dia menyatakan, ketika masih dalam masa kepemimpinan mantan Presiden Soeharto, Kwik Kian Gie diberi kolom dalam salah satu media, memberikan kritik-kritik yang tajam dan tidak ada masalah.

"Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam. Tidak sekalipun ada masalah," kata Kwik Kian Gie.

Dia melanjutkan, setelah memikirkannya terlebih dahulu maka menurutnya lebih baik tutup mulut secara total saja.

Jika tidak, maka bertambah giat dalam mengumpulkan data yang valid dan konstruktif.

Baca Juga: Facebook Minta Militer Myanmar Segera Buka Pemblokiran Internet dan Media Sosial 

"Baik-baik, banyak terima kasih. Saya tak mikir dulu lebih baik tutup mulut total saja atau tambah giat dengan data yang valid dan konstruktif," kicaunya.

Kwik Kian Gie menuturkan kalau dia merasa sulit untuk membayangkan bahwa akun dari para buzzer itu dibayar.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada mereka yang komentar di twitnya tersebut.

"Banyak terima kasih untuk semua nasihat yang saling bertentangan," kicau Kwik Kian Gie, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @kiangiekwik pada Sabtu, 6 Februari 2021.

Baca Juga: Temukan Mutiara Oranye Secara Tak Sengaja, Keluarga Nelayan Thailand Mendadak Jadi Milyuner 

Disampaikannya kalau dia lupa media sosial memberi kebebasan secara total dan mutlak, sembari mengakui dirinya yang sudah kakek-kakek.

Akan tetapi, dia menilai masih banyak yang memuji Mahathir Muhammad.

"Maka saya akan berhenti mbacot dulu sambil mikir keras. Ide yang bagus juga nulis diary," cuitnya.

Tak lama, Kwik Kian Gie meralat twitnya tersebut, dengan mengatakan bahwa takut bukan pilihan kata yang tepat.

Baca Juga: Fadil Jaidi Dianggap Bercanda Positif Covid-19, Sang Adik Ungkap Fakta: Sedih Harus Jaga Jarak  

Dijelaskannya bahwa dia bukan merasa takut akan dibuli oleh para buzzer, juga bukan takut akan dikritik sekeras apapun.

"Tapi RASA SANGAT TIDAK NYAMAN DENGAN KATA-KATA KASAR DAN KOTOR. Akan aku coba pakai kata "sh##" dan sejenisnya. Pingin ikut arus zaman now," kicau Kwik Kian Gie.

Dalam unggahan tersebut juga tampak beberapa nama tokoh yang ikut mengomentari, salah satunya mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti.

"I'm with you, Pak Kwik," cuit Susi Pudjiastuti.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler