Banyak yang Tersinggung, Saleh Partaonan Daulay Desak GAR ITB Cabut Laporan Din Syamsudin Radikal

14 Februari 2021, 19:03 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay desak agar berkas laporan oleh GAR ITB terhadap Din Syamsudin dicabut. /ANTARA/Dewanto Samodro/ANTARA

PR BEKASI - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay memberikan tanggapannya atas tudingan 'radikal' yang dialamatkan oleh Gerakan Anti Radikalisme (GAR) ITB kepada mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin.

Dalam tanggapannya, Saleh Partaonan Daulay mendesak agar laporan GAR ITB ke KASN atas dugaan pelanggaran kode etik terkait isu radikalisme tersebut segera dicabut.

Sebab menurutnya, laporan itu telah banyak membuat orang tersinggung.

Baca Juga: Disebut Rasis Karena Terus Kritik Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Ini Hak Saya Berpendapat 

Baca Juga: Meggy Wulandari Somasi Rohimah, Kiwil: Jangan Bercanda dengan Hukum, Gak Enak!

Baca Juga: Meggy Wulandari Somasi Rohimah, Kiwil: Jangan Bercanda dengan Hukum, Gak Enak!

"Saya mendorong agar pelaporan dan labelisasi radikal kepada Prof Din Syamsudin segera dicabut. Banyak orang yang tersinggung. Tidak hanya Pak Din, tetapi juga banyak kalangan dari berbagai latar belakang," kata Saleh Partaonan Daulay seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 14 Februari 2021.

"Lebih baik kita fokus merajut kohesivitas dalam menangani pandemi ini. Kita hindari segala hal yang memancing kegaduhan," sambung Saleh Partaonan Daulay.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa tuduhan kepada Din Syamsudin tersebut telah menyakiti Din Syamsudin yang dinilainya merupakan sosok yang selama ini justru banyak berperan dalam membangun dialog lintas agama, baik skala nasional hingga internasional.

Baca Juga: Akui Berat Jalani Status Janda Pasca Ashraf Sinclair Meninggal, BCL: Harus Ekstra Hati-hati dengan Segalanya 

"Istilah radikal tidak selamanya buruk. Namun, ketika dilaporkan ke KASN berarti makna radikal itu menjadi jelek dan buruk," kata Saleh Partaonan Daulay.

"Karena itu, kami tentu merasa bahwa tuduhan itu menyakiti salah seorang tokoh besar Indonesia yang selama ini dikenal sebagai orang yang memberikan keteduhan, dan membangun dialog lintas agama, lintas peradaban, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional," sambungnya.

Selain itu Din Syamsudin seperti dikatakan Saleh Partaonan Daulay juga kerap aktif terlibat dalam organisasi berskala internasional, contohnya pernah menjadi pembicara dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Beliau itu pernah juga bicara di PBB terkait dengan bagaimana Indonesia bisa membangun hubungan yang sangat harmonis, kemudian meningkatkan kohesivitas sosial yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945," kata Saleh Partaonan Daulay.

Baca Juga: Dino Patti Djalal Dipolisikan Gara-gara Protes Soal Mafia Tanah, Said Didu Heran: Waduh, Dilaporkan ke Polisi? 

Dikatakan oleh Saleh Partaonan Daulay juga, Din Syamsudin bahkan mengajarkan perihal Islam kontemporer yang berisi toleransi.

"Nah, pemikiran Islam kontemporer yang diajarkan itu di dalamnya ada toleransi, ada dialog, ada 'civil society' dalam perspektif Islam, dan seterusnya. Karena itu saya paham betul bagaimana pemikiran dan gerakan Pak Din Syamsudin," kata Saleh Partaonan Daulay.

Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa kritik dari Din Syamsudin selama ini merupakan kritik dalam rangka untuk membangun Indonesia lebih baik lagi.

Sebab kritik itu menurutnya merupakan bagian dari tugas Din Syamsudin sebagai seorang tokoh dan seorang yang berilmu, termasuk dalam rangka menyuarakan aspirasinya sebagai warga negara.

Baca Juga: Viral DKI Jakarta Anggarkan 5 Miliar untuk Influencer, Ferdinand Hutahaean: Apa Pendapat Oposisi? 

"Saya pastikan Pak Din Syamsudin tidak ada niat sedikit pun berniat buruk, berniat jahat, dan membenci dalam kritiknya itu. Hal itu dimaknai sebagai tugas beliau sebagai seorang profesor, tugas beliau sebagai tokoh umat, tokoh bangsa, dan juga sebagai warga negara," kata Saleh Partaonan Daulay.

Karena itu dengan tegas, Saleh Partaonan Daulay mendesak dicabutnya laporan oleh GAR ITB yang mengaku sebagai alumni ITB tersebut.

Menurutnya masih banyak juga alumni, mahasiswa hingga dosen yang mendukung dan menaruh rasa hormat serta simpati kepada Din Syamsudin yang merupakan tokoh Muhammadiyah itu.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler