Simpati ke Din Syamsuddin, Musni Umar: Jualan Radikalisme Marak untuk Bungkam Pengkritik

15 Februari 2021, 21:04 WIB
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar tuduhan radikal bertujuan untuk membungkam Din Syamsuddin karena mengkritik. /Instagram.com/@musni_umar

PR BEKASI - Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar kembali memberi tanggapan terkait dilaporkannya manta Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah dua periode yaitu Din Syamsuddin oleh Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB).

GAR ITB diketahui melaporkan Din Syamsuddin atas dugaan adanya tindakan radikalisme yang dilakukan oleh Dosen Fisip UIN Jakarta tersebut.

Laporan terhadap Din Syamsuddin yang diduga melakukan tindakan radikalisme itu telah diajukan oleh GAR ITB kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Baca Juga: Satu Anggota TNI Asal Kota Banjar Tewas Ditembak KKSB Papua

Baca Juga: Tulis Pesan Haru untuk Ketiga Anaknya di Hari Valentine, Sarwendah: Ingatlah Kamu Berharga, Kamu Bermakna

Baca Juga: GAR ITB Tuding Din Syamsuddin Radikal, Politisi Demokrat: Ke Mana Para Punggawa BPIP?

Terkait Laporan GAR ITB Terhadap Din Syamsuddin tersebut, Musni Umar menjelaskan bahwa selama ini laporan dengan dugaan tentang tindakan radikalisme sering digunakan untuk suatu tujuan.

Musni Umar menuturkan bahwa Tujuan menuduh seseorang melakukan tindakan radikalisme marak dilakukan terhadap suatu pihak agar dapat membungkam orang yang dilaporkan tersebut.

"Jualan Radikalisme marak untuk membungkam pengeritik," ujar Musni Umar, dalam cuitan aku Twitter pribadinya @musniumar, Senin, 15 Februari 2021.

Baca Juga: Harganya Ratusan Juta Rupiah, Spesifikasi Vespa 946 RED Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja Jadi Sorotan

Merasa heran dengan laporan GAR ITB terkait dugaan melakukan tindakan radikalisme, Musni Umar menuturkan bahwa Din Syamsuddin bukanlah hanya sekedar tokoh nasional saja.

Akan Tetapi Din Syamsuddin juga merupakan tokoh Islam internasional yang moderat.

Musni Umar meminta kepada seluruh masyarakat agar terus memberi dukungan terhadap Din Syamsuddin atas laporan terhadapnya itu.

Baca Juga: Banyak Mahasiswa Cari Sugar Daddy untuk Cari Penghasilan, Malaysia Ancam Blokir Aplikasi 'Sugarbook'

"Prof Din tokoh nasional dan internasional yg moderat. Kita dukung beliau," ucapnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan akun Twitter @musniumar, Senin, 15 Februari 2021.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD juga turut buka suara menanggapi tuduhan radikalisme oleh GAR ITB terhadap Din Syamsuddin.

Baca Juga: Denny Darko Rambah Dunia Tarik Suara: Semoga Bisa Diterima Pendengar

Membantah tuduahan tersebut, Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah sama sekali tidak pernah menganggap bahwa Din Syamsudin adalah seseorang yang radikal.

"Pemerintah tidak pernah menganggap Din Syamsuddin radikal atau penganut radikalisme," ucap Mahfud MD, Sabtu, 13 Februari 2021.

Lebih lanjut Bahkan Mahfud MD menuturkan bahwa Din Syamsuddin merupakan pengusung moderasi dalam beragama sebagaimana yang dijalankan oleh pemerintah saat ini.

Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Kritik Din Syamsudin ke Pemerintah Wajar dan Bukan Persoalan Etika

"Pak Din itu pengusung moderasi beragama (Wasathiyyah Islam) yang juga diusung oleh Pemerintah," ucapnya.

"Dia juga penguat sikap Muhammadiyah bahwa Indonesia adalah 'Darul Ahdi Wassyahadah'. Beliau kritis, bukan radikalis," sambungnya.

Bahkan Mahfud MD mengaku dirinya sering berdiskui bersama Din Syamsuddin perihal konsep moderasi dalam beragama di rumah mantan Wakil Presiden RI dua periode yaitu Jusuf Kalla.

Baca Juga: Viral! Diduga karena Rewel, Seorang Ayah Tiri Tega Hajar dan Cekik Anaknya Berkali-kali

"Pak Din Syamsuddin dikenal sebagai salah satu penguat konsep ini. Saya sering berdiskusi dengan dia, terkadang di rumah JK (Jusuf Kalla)." ujarnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @musniumar

Tags

Terkini

Terpopuler