Media Asing Soroti Peningkatan Status Waspada Kebakaran Hutan di Riau

27 Februari 2021, 11:24 WIB
API berkobar dari kebakaran lahan gambut di Desa Penarikan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu, 28 Juli 2019. /ANTARA / /

PR BEKASI – Media asing asal Singapura, Channel News Asia menyoroti peningkatan status waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan di provinsi Riau.

Diketahui Beberapa wilayah di provinsi Riau telah meningkatkan status waspada karena sejumlah titik api telah terdeteksi sejak awal tahun.

Enam wilayah tersebut terdiri dari Kabupaten Bengkalis, Siak, Pelalawan, Rokan Hilir, Pulau Merati, serta Kota Dumai.

Baca Juga: Tanggapi Penembakan Kafe Cengkareng, Ombudsman Nilai Penegakkan PSBB Pemprov Jakarta Lemah

Baca Juga: Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Ditangkap KPK, Pejabat Pemprov Akui Kaget: Apalagi Ini Pimpinan Kita

Baca Juga: Bawa Rice Cooker Sendiri ke Restoran, Aksi Unik Remaja Perempuan Ini Viral di Internet

Wilayah tersebut berada di pesisir timur provinsi Riau yang berbatasan dengan perairan Selat Malaka.

Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution pada Kamis, 25 Februari 2021.

"Pemerintah Riau telah menaikkan status siaga untuk mengoptimalkan pencegahan (kebakaran hutan dan lahan)," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia.

Dirinya menambahkan bahwa status siaga yang lebih tinggi akan memungkinkan berbagai instansi dan lembaga pemerintah untuk bekerja sama dalam mencegah dan memitigasi kebakaran.

Baca Juga: Akui Dipukul Pakai Martil oleh Orang Tua Kandung, Anak Ini Kabur 20 KM dari Rumah

"Saya berharap ada upaya bersama untuk mencegah (kebakaran hutan). Saya berharap warga juga ikut ambil bagian dengan tidak membuka lahan melalui (praktik) tebang dan bakar," katanya.

"Karena begitu lahan gambut terbakar, akan sulit dan sangat mahal untuk memadamkannya," sambungnya.

Status waspada kebakaran hutan dan lahan di provinsi Riau tersebut akan diberlakukan hingga 21 Oktober 2021 mendatang.

Pengumuman itu datang setelah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kepada pihak berwenang setempat untuk mempersiapkan potensi kebakaran hutan akhir tahun ini karena titik api telah terdeteksi di pulau Sumatera.

Baca Juga: Nama Ihsan Yunus Hilang Dalam Dakwaan Kasus Bansos, Rocky Gerung: Ini Menunjukkan KPK Tidak Profesional

Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa wilayah Pulau Kalimantan, serta Pulau Sulawesi, juga bisa mulai mengalami kebakaran hutan pada Mei hingga Juli, dengan puncak diperkirakan terjadi pada periode Agustus hingga September.

Meski musim hujan masih deras di banyak wilayah di Tanah Air, beberapa wilayah di Pulau Sumatera, termasuk Riau, bulan ini mengalami kekeringan dengan intensitas hujan yang menurun tajam.

Hal tersebut dikatakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin, 22 Februari 2021.

BMKG juga memperingatkan bahwa provinsi tersebut mungkin akan mengalami kebakaran lahan dan hutan hingga pertengahan Maret ketika intensitas hujan diperkirakan akan meningkat.

Baca Juga: Jalur Menuju Pemakaman Terendam Banjir Semarang, Petugas Antar Jenazah Pakai Perahu

Wilayah provinsi Riau, menurut BMKG, diprediksi akan kembali mengalami peralihan dari musim hujan ke musim kemarau di bulan Mei.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mengatakan, sejak awal tahun, sebanyak 248 hektare lahan dan hutan di provinsi itu telah terbakar.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler