KPK Tangkap Nurdin Abdullah, Christ Wamea: Semua yang Tadinya Baik Ketika Bergabung ke PDIP Pasti Terpeleset

28 Februari 2021, 16:46 WIB
Christ Wamea (kiri) yang mengomentari penangkapan Gubernur Nurdin Abdullah (kanan) oleh KPK. /Kolase foto dari Twitter @PutraWadapi dan ANTARA FOTO Dhemas Reviyanto

PR BEKASI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat, 26 Februari 2021 malam menangkap atau melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah atas dugaan kasus tindak pidana korupsi.

Gubernur Nurdin Abdullah diketahui merupakan kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan alias PDIP.

Menanggapi hal tersebut, tokoh Papua Christ Wamea mengaku heran, mengapa setiap orang yang sebelumnya dianggap baik kemudian bergabung dengan partai tersebut pasti terpeleset.

"Semua orang yang tadinya dianggap baik tapi ketika bergabung pasti terpeleset," kata Christ Wamea sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 28 Februari 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Vaksinasi Bisa Buat Tubuh Tidak Kebal Covid-19?

Baca Juga: Cek Fakta: Isu BPJS Berikan Bansos hingga Rp50 Juta untuk Peserta TKW

Baca Juga: Waspada Pembengkakan Kelenjar Getah Bening di Ketiak dan Payudara Usai Vaksinasi Covid-19, Simak Penjelasannya 

Pelaksana tugas juru bicara KPK Ali Fikri juga telah membenarkan bahwa penangkapan Gubernur Nurdin Abdullah terkait dengan dugaan korupsi.

"Benar, Jumat tengah malam, KPK melakukan tangkap tangan terhadap kepala daerah di Sulawesi Selatan terkait dugaan tindak pidana korupsi," kata Ali Fikri dalam keterangannya.

Lebih lanjut, PDIP pun telah menginformasikan bahwa Gubernur Nurdin Abdullah merupakan salah satu kadernya.

"Betul ya dia kader PDI Perjuangan, dia juga masuk ke dunia politik juga belum lama ya," kata Politisi PDIP Trimedya Pandjaitan.

Baca Juga: Bulan Ramadhan di Depan Mata, Berikut Ucapan untuk Sambut Puasa Ramadhan 

Menurut anggota Komisi III DPR ini, Nurdin Abdullah merupakan salah satu kader PDIP yang berintegritas baik karena merupakan salah satu gubernur yang membangun kantor perwakilan KPK di kantornya dalam rangka pencegahan korupsi.

"Nah, yang kedua, ini pak Gubernur ini setahu saya cukup punya integritas baik. Karena kan mungkin salah satu Gubernur yang membuat ada kantor perwakilan KPK di kantor gubernur itu dia. Jadi dalam rangka fungsi pencegahan dia lakukan itu," ucapnya.

Dirinya mengaku cukup kaget usai mendengar kabar ditangkapnya Nurdin Abdullah oleh KPK.

"Jadi ya kita agak kaget juga dia kena OTT," tuturnya.

Namun demikian, ucap Trimedya, PDIP pada prinsipnya mendukung penegakan hukum yang dilakukan KPK.

Baca Juga: Minta KPK Hiraukan Opini Negatif, Mahfud MD: Tak Perlu Dijawab, Biar Bicara dengan Fakta dan Data 

Pihaknya juga akan menunggu sejauh mana keterlibatan kadernya dalam kasus yang ditangani KPK itu.

"Kita prinsipnya mendukung penegakan hukum yang dilakukan KPK dan kita menunggu apa, sejauh mana keterlibatan pak Gub ini, pak Nurdin itu," ujarnya.

Perlu diketahui, Nurdin Abdullah lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 7 Februari 1963.

Ia menamatkan studi S1 di Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin, Makassar. Nurdin Abdullah kemudian menempuh studi S2 Master of Agriculture di Universitas Kyushu, Jepang, dan menyelesaikan S3 di kampus yang sama.

Sebelum terjun ke politik, Nurdin Abdullah bergelut sebagai akademisi. Ia juga dikukuhkan menjadi Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. Nurdin kemudian menjadi Bupati Bantaeng selama dua periode, yakni 2008-2013 dan 2013-2018.

Baca Juga: 3 Pertanda dari Allah SWT jika Sering Didekati Kucing, Berikut Penjelasan 

Kemudian, Nurdin Abdullah terpilih menjadi Gubernur Sulawesi Selatan lewat Pemilihan Kepala Daerah 2018.

Ia maju berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman, adik mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Pasangan Nurdin-Andi Sudirman pada saat itu diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler