Aksi Moeldoko 'Bajak' Demokrat Jadi yang Pertama, Saiful Mujani: Semakin Tuntas Pelemahan Oposisi

7 Maret 2021, 06:39 WIB
Peneliti Politik Saiful Mujani menyebut bahwa Moeldoko sebagai pejabat negara seharusnya melindungi seluruh partai, bukan sebaliknya. /Kolase foto/ Facebook Mujani Saiful dan Instagram @kantorstafpresiden

PR BEKASI - Peneliti Politik Saiful Mujani menyoroti peristiwa terpilihnya Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai versi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara.

Bahkan, Saiful Mujani menyebut terpilihnya Moeldoko yang 'menyerobot' kekuasaan Partai Demokrat merupakan peristiwa pertama di negeri ini.

Ia juga menyorot kondisi perpolitikan nasional ketika kelompok oposisi semakin hancur setelah Moeldoko mengambil alih kekuasaan di Partai Demokrat.

Takluknya Gerindra dan Prabowo Subianto menambah catatan Saiful Mujani yang melihat fenomena politik nasional saat ini sebagai lemahnya demokrasi Indonesia.

Baca Juga: Amanda Manopo Disuruh Pilih Antara Arya Saloka dan Carlo Milk, Begini Jawabannya

Baca Juga: Syahrial Nasution Geram Atas Sikap Mahfud MD Soal KLB: Jangan-jangan Anda Senang Demokrat Dibuat Begini?

Baca Juga: Minta Jokowi Tak Intervensi KLB Demokrat, Ferdinand: Biar Hukum Putuskan, Moeldoko atau AHY yang Sah

"Melemahnya demokrasi di dunia krn pelemahan oposisi oleh pemerintah yang ironisnya adalah hasil demokrasi. Selama ini Demokrat oposisi di DPR dan KSP Moeldoko ambil alih Demokrat merupakan wujud semakin tuntasnya pelemahan oposisi setelah sebelumnya Prabowo dan Gerindra takluk," ucap Saiful Mujani dalam cuitannya.

Sebelumnya, Saiful Mujani menuturkan peristiwa penetapan ketua umum partai dalam KLB tersebut merupakan yang pertama kali terjadi dalam kancah politik nasional.

Moeldoko yang merupakan sosok dari eksternal partai adalah fenomena pertama karena biasanya yang terjadi adalah orang yang merupakan kader dari partai tersebut.

“Kejadian pertama partai dibajak orang luar partai,” ujar Saiful Mujani dalam cuitannya, Jumat, 5 Maret 2021.

Baca Juga: Catat! Kini Foto KTP Elektronik Bisa Diganti, Simak Syarat dan Ketentuannya 

Terkait Penetapan Moeldoko itu, Saiful Mujani menyebut pada zaman Orde Baru pun perebutan kursi ketua umum dalam KLB juga dilakukan oleh kader partai itu sendiri.

“Zaman Orba saja yang otoriter pengambilalihan kekuasaan lewat KLB oleh kader partai sendiri. kasus PDI misalnya,” ucapnya.

Namun kini Saiful Mujani mengaku heran, bahwa di tengah era demokrasi seperti ini justru pengambilalihan kekuasaan pada Partai Demokrat dilakukan oleh orang non-kader yang juga merupakan pejabat negara.

“Di era demokrasi sekarang demokrat justru diambil alih oleh pejabat negara yang mestinya melindungi semua partai. ironi luar biasa,” ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan akun Twitter @saiful_mujani, Jumat, 5 Maret 2021.

Baca Juga: Ashanty Negatif Covid-19, Anang Hermansyah Sumringah: Berarti Aku Bisa Tidur Sama Bunda Malam Ini 

Sebelumnya, diketahui KLB Partai Demokrat yang digelar di The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat, 5 Maret 2021 telah dimulai.

Acara KLB Partai Demokrat ini dibuka oleh salah satu pendiri Partai sekaligus penggagas KLB, yakni Etty Manduapessy.

Dalam sambutannya, Etty Manduapessy menuturkan bahwa KLB tersebut diselenggarakan karena didasari atas landasan hati nurani yang ingin melawan ketidakadilan.

“Kongres ini digelar sebagai bentuk nurani melawan tirani,” ucap Etty Manduapessy.

Ia menjelaskan, bahwa KLB ini merupakan peristiwa bersejarah sebagai bentuk nyata dari kecintaan seorang kader Partai Demokrat yang ingin menyelamatkan Partainya.

Baca Juga: Sosok 'Nyeleneh' Habib Syaikhon alias Wan Sehan, Seringkali Buat Jamaah Geleng-geleng Kepala 

“Sebagai kader dan mencintai Partai Demokrat, hari ini merupakan perjalanan bersejarah dan satu keinginan mulia, karena KLB menjadi tonggak penyelamatan Partai Demokrat ke depan,” ujarnya.

“Sehingga Partai Demokrat bisa menjadi pemenang pada Pemilu 2024 mendatang. Saya membuka KLB kedua atau kongres keenam Partai Demokrat,” sambungnya.

Hasil dari KLB Partai Demokrat tersebut, telah diputuskan bahwa Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.

Moeldoko terpilih sebagai ketua umum, usai berhasil memperoleh suara yang lebih banyak dari mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie dalam dalam proses voting dalam KLB tersebut.

“Dengan ini memutuskan Bapak Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025,” kata Pimpinan Sidang Jhoni Allen.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler