Tanggapi Video Orang Utan dan Puma yang Sindir Moeldoko, Roy Suryo: Binatang Saja Bisa Mengerti Etika, Ambyar!

8 Maret 2021, 15:40 WIB
Pakar telematika, Roy Suryo. /Twitter @KRMTRoySuryo2/

PR BEKASI – Pakar telematika sekaligus mantan kader Partai Demokrat Roy Suryo mengunggah sebuah video di akun media sosialnya. 

Dalam video yang diunggah Roy Suryo menampilkan seekor Puma yang tengah menerkam induk Babon, tetapi Puma itu menyesal setelah melihat anak babon. 

Kemudian puma itu pun mengurus dan menyayangi anak Babon tersebut. 

Roy Suryo menyebutkan bahwa video yang diunggahnya ini adalah video yang menggambarkan maksud pernyataan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dalam sebuah wawancara bersama Arief Munandar.

Baca Juga: Ngabalin Beri Selamat ke Moeldoko, Andi Mallarangeng: Seharusnya Orang dari KSP Tak Perlu Ikut Campur Soal KLB

Baca Juga: Jadwal MotoGP 2021 Resmi Dirilis dengan 19 Balapan, Tidak Ada Sirkuit Mandalika Indonesia?

Baca Juga: Dukung Tilang Elektronik, Pemda Bekasi Pasang 10 Kamera CCTV di Lokasi Ini 

Ini video asli 'Puma menerkam Induk Baboon, tetapi menyesal kemudian bahkan menyayangi anaknya' yang Viral dan diceritakan Pak @Nurmantyo_Gatot,” kata Roy Suryo, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, dari Twitter @KRMTRoySuryo, Senin, 8 Maret 2021.

Roy Suryo menyampaikan bahwa video tersebut memberikan pesan moral agar masyarakat mengerti etika dan balas budi. 

Maaf agak kurang nyaman dilihat karena ada unsur kekerasan. Namun moral storiesnya: Binatang saja bisa mengerti Etika dan Balas budi…AMBYAR,” kata Roy Suryo.

Sebelumnya, Roy Suryo membagikan potongan video wawancara Arief Munandar dengan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang tayang di kanal Youtube Bang Arief. 

Dalam bincang-bincang tersebut, Gatot Nurmantyo mengaku pernah ditawari untuk ikut ambil bagian dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Juga: Kecam Moeldoko, Iti Jayabaya: Selamatkan Elektabilitas Sendiri Saja Bingung, Apalagi Selamatkan Partai? 

Namun, Gatot Nurmantyo menolak tawaran tersebut karena merasa tindakan itu bertentangan dengan etika moral yang dimilikinya.

Gatot Nurmantyo lantas menceritakan bahwa sebelum beredar isu kudeta Partai Demokrat yang menyeret nama Moeldoko, dirinya juga ditawari untuk menggantikan posisi AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. 

Gatot Nurmantyo bahkan mengatakan bahwa tawaran tersebut cukup menarik karena Partai Demokrat adalah partai besar.

"Saya bilang siapa sih yang gak mau, partai besar. Ada juga yang datang sama saya. Wah menarik juga. Saya tanya gimana prosesnya. (jawaban) 'Begini Pak, nanti kita bikin KLB, gantikan AHY, mosi tidak percaya, akhirnya AHY turun. Setelah AHY turun lalu pemilihan, bapak pasti deh begini-begini'," kata Gatot Nurmantyo.

Mendengar hal itu, Gatot Nurmantyo lantas menjawab bahwa dirinya bisa menjadi seperti sekarang ini, karena ada jasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Kaesang Pangarep Akui Sudah Katakan Putus pada Felicia Tissue pada Januari: Aku Dimaki-maki Tapi Diem Aja 

"Saya bilang, saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, itu biasa lah. Tapi begitu saya naik bintang tiga, itu presiden pasti tahu. Jabatan Pangkostrad, itu presiden tahu, apalagi presidennya tentara waktu itu, Pak SBY, tidak sembarangan," tutur Gatot Nurmantyo.

"Bahkan, saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana, 'kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'. Saya katakan, terima kasih atas pengertiannya dan akan saya tanggung jawabkan," ujarnya.

Gatot Nurmantyo menceritakan bahwa saat itu, SBY hanya meminta dirinya untuk menjalankan tugas secara profesional serta mencintai prajurit dan keluarga.

"'Laksanakan tugas dengan profesional, cintai prajuritmu dan keluargamu dengan segenap hati dan pikiranmu'. Itu aja, beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan lain-lainnya lagi," kata Gatot Nurmantyo.

Mengingat hal itu, Gatot Nurmantyo pun tidak mungkin membalas SBY dengan tindakan yang buruk, apalagi dengan menjatuhkan anak yang sangat dicintainya.

Baca Juga: Jadi Salah Satu dari 9 Desa, Pilkades Pasirranji Cikarang Pusat Akan Diikuti 3 Calon Kades 

"Maksud saya begini, apakah iya, saya dibesarkan oleh dua presiden, Pak SBY dan Pak Jokowi. Terus saya membalasnya dengan mendongkel anaknya. Nah, lalu nilai-nilai apa yang akan saya berikan pada anak saya," kata Gatot Nurmantyo.

Lantas Gatot Nurmantyo pun menyinggung soal video di media sosial yang memperlihatkan seekor puma menerkam orang utan namun dìlihat oleh anaknya sehingga Puma tidak jadi makan, lalu anak orang utan itu pun diangkat dan diamankan oleh puma.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler