Sindir Moeldoko, Gatot Nurmantyo Ungkapkan dalam Berkompetisi Harus Kedepankan Ksatria, Etika, dan Moral

11 Maret 2021, 10:15 WIB
Gatot Nurmantyo berikan sindiran terhadap Moeldoko bahwa dalam berkompetisi harus mengedepankan sikap Kesatria, etika, dan moral. /Instagram.com/@nurmantyo_gatot

PR BEKASI – Kisruh internal yang tengah terjadi di dalam Partai Demokrat tidak kuput dari perhatian mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.

Tak hanya itu, Gatot Nurmantyo juga ikut menanggapi sikap Moeldoko yang terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat.

Diketahui bahwa sejumlah tokoh ikut memberikan tanggapannya terhadap kisruh tersebut.

Meskipun diantaranya ada beberapa yang mendukung Moeldoko dan hasil KLB.

Baca Juga: Tanggapi Intel Polisi Ancam Pengurus Demokrat Kubu AHY, Refly Harun: Apakah Istana Terlibat?

Baca Juga: Korban Selamat Kecelakaan Bus di Sumedang Ungkap Situasi Bus: Saya Kaget, Remnya Blong

Baca Juga: Sakit Hati Berujung Kobaran Api, Pelaku Nekat Bakar Rumah Mantan Pacar di Tangerang

Gatot Nurmantyo menyampaikan hal tersebut pada saat dirinya menjadi salah satu pembicara di acara Mata Najwa pada Rabu, 10 Maret 2021 kemarin.

Rekaman video tersebut diunggah kembali ke kanal Youtube Najwa Shihab pada Kamis, 11 Maret 2021 pagi.

Gatot Nurmantyo mengaku telah mendengar bahwa mantan Panglima TNI lainnya, yakni Moeldoko, juga dilobi untuk terlibat dalam KLB Demokrat, dari sosok yang melobinya.

Dia pun mengaku sama sekali tidak terkejut ketika melihat apa yang terjadi saat ini, karena telah diberitahu oleh sosok yang melobinya untuk terlibat dalam KLB Demokrat.

“Sama sekali saya tidak terkejut, karena saya sudah diskusi sama beliau tersebut, dan semua apa yang disampaikan itu persis terjadi,” kata Gatot Nurmantyo, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Najwa Shihab.

Baca Juga: Lecehakan Putri Kandung saat Istri Bekerja, Seorang Ayah di Jakut Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Sementara itu, dalam menanggapi masalah KLB Demokrat yang sama-sama melibatkan mantan Panglima TNI, dia pun lebih menyampaikan pesan kepada mantan prajurit TNI lain.

“Saya lebih ingin berbicara terdepan, mengajak siapa pun mantan prajurit TNI yang ingin melanjutkan pengabdian melalui bidang politik, mari bersama-sama kita landasinya dengan etika dan kehormatan prajurit. Etika politik yang berkepribadian,” kata Gatot Nurmantyo.

Dia pun memberikan contoh sejumlah senior di masa lalu, yang menyelesaikan perselisihan dengan partai Politik mereka tanpa menggunakan kata-kata kasar.

“Seperti yang dicontohkan oleh para senior-senior kami di masa lalu, mereka, contohnya di Golkar ada Pak Wiranto, ada Pak Prabowo, ketika perselisihan tidak menggunakan kata-kata yang kasar tapi mereka mendirikan partai,” kata Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Dalam Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW Terdapat Kisah Sedih Nabi Musa AS yang Menangis saat Berjumpa

Dia menambahkan beberapa senior tersebut seperti Wiranto yang mendirikan Partai Hanura, Prabowo Subianto yang mendirikan Partai Gerindra, dan Surya Paloh yang mendirikan Partai NasDem.

“Ini yang harus sama-sama perlu saya sampaikan, bahwa dalam melaksanakan kompetisi, hendaknya tetap mengedepankan kesatria, beretika, dan bermoral. Sehingga melahirkan politik yang benar-benar dihormati,” kata Gatot Nurmantyo.

Dia mengatakan bahwa hal itu dilakukan, karena ada pertanggungjawaban yang diemban ketika memilih cara dalam melaksanakan kompetisi.

“Mengapa demikian? Karena seperti yang saya sampaikan, bagaimana saya harus mempertanggungjawabkan, apabila saya ikut dengan cara yang tidak terhormat,” ucap Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Sebut Ada Kedekatan Luar Biasa Jokowi dengan China, Amien Rais: Islamofobia Diberi Angin Buritan

Dia juga menegaskan bahwa selama menjadi anggota Demokrat, dirinya tidak pernah sedetik pun melakukan hal-hal seperti itu, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Gatot Nurmantyo Sindir Moeldoko: dalam Berkompetisi, Kedepankan Kesatria, Etika dan Moral".

“Bagaimana pertanggungjawaban saya kepada istri, anak, cucu, dan mantan prajurit-prajurit saya dan keluarganya, betapa memalukannya itu,” kata Gatot Nurmantyo.*** (Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler