Singgung Reputasi Moeldoko, Yan Harahap: Andai Dirikan Parpol Sendiri, Moeldoko Jauh Lebih Terhormat

11 Maret 2021, 17:26 WIB
Deputi Balitbang Partai Demokrat, Yan Harahap mengktritik Moeldoko yang terlibat dalam KLB di Deli Serdang, Sumatra Utara. /Tangkapan layar kanal YouTube AHY for Indonesia/

PR BEKASI - Deputi Balitbang Partai Demokrat, Yan Harahap kembali mengkritik tindakan Moeldoko yang telah terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara.

Yan Harahap menilai, tindakan Moeldoko itu adalah upaya merampas partai orang lain, yang akhirnya menyebabkan reputasinya hancur dalam sekejap.

Yang Harahap mengatakan, seandainya Moeldoko mendirikan partai sendiri, maka pasti reputasi Moeldoko akan jauh lebih terhormat.

Baca Juga: Ungkap Alasan Digelarnya KLB, Darmizal: Ini Jalan Bagi Kader di Daerah untuk Bangkit dari Keterzaliman

Baca Juga: AHY Datangi KPU Serahkan Bukti KLB Ilegal, Teddy Gusnaidi: Yang Ajari Siapa Sih? Bikin Malu Saja!

Baca Juga: Demokrat Versi KLB Akan Laporkan Kubu AHY ke Polisi, Razman Arif: Kami Menduga Terjadi Persekongkolan Jahat

"Andai mendirikan Parpol sendiri, Moeldoko jauh lebih terhormat. Dengan mencoba ‘merampas’ partai oran lain, reputasinya pun ‘musnah dalam sekejap’," kata Yan Harahap, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @YanHarahap, Kamis, 11 Maret 2021.

Lebih lanjut, Yan Harahap menilai bahwa tindakan Moeldoko yang terlibat KLB telah membuat integritasnya hancur, dan membuat istri, anak, dan cucunya malu.

"Integritas sudah hancur. Istri, anak dan cucu, pun turut malu akibat ‘syahwat’ berkuasa yang menghalalkan segala cara," ujar Yan Harahap.

Baca Juga: Amien Rais Bicara Soal Neraka Jahanam di Depan Jokowi, Teddy Gusnaidi: Merasa Hebat, Padahal Masuk Perangkap

Sebelumnya, Moeldoko resmi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025 dalam KLB yang digelar di Hotel The Hill, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara, pada Jumat, 5 Maret 2021.

KLB tersebut juga menetapkan Marzuki Alie yang merupakan mantan Ketua DPR RI, sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-2025.

Sementara itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinyatakan demisioner.

Akibatnya, kisruh Partai Demokrat pun semakin memanas, karena kedua kubu saling mengklaim bahwa kubunya lah yang paling benar.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Jokowi Happy-happy Saja, AS Hikam: Kalau Benar, Alangkah Menyedihkan Negara Ini

Salah satu Penggagas KLB Partai Demokrat, Darmizal mengatakan, alasan digelarnya KLB adalah untuk menyelamatkan Partai Demokrat yang trennya cenderung menurun sejak tahun 2009 lalu.

Hal itu disampaikan Darmizal saat menjadi narasumber di acara "Mata Najwa bertajuk "Ribut Berebut Demokrat" pada Rabu, 10 Maret 2021.

"Targetnya adalah kembali membesarkan Partai Demokrat, yang pasca 2009 trennya cenderung terus menurun, dan ini harus diselamatkan," kata Darmizal.

Menurut Darmizal, satu-satunya jalan yang pihaknya lihat untuk dapat menyelamatkan Partai Demokrat adalah dengan menggelar KLB.

Baca Juga: Soal Moeldoko yang Ikut KLB Demokrat, Mahfud MD: Presiden Jokowi Kaget, Tapi Happy-happy Saja Tuh

"Satu-satunya jalan yang kami lihat untuk menyelamatkan adalah KLB. Ini adalah satu keniscayaan di mana KLB ini menjadi jalan bagi kawan-kawan, kader-kader di daerah, untuk segera bangkit dari keterzalimin mereka," kata Darmizal.

Lebih lanjut, Darmizal menuturkan bahwa kader Partai Demokrat banyak yang terzalimi semenjak Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan dan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menandatangani PO (Peraturan Organisasi).

"Di mana zalimnya? Adinda saya Hinca dengan Pak SBY menandatangani PO yang mewajibkan semua kader anggota DPRD tingkat satu dan tingkat dua kabupaten/kota untuk memberikan setoran langsung ke bendahara umum DPP Partai Demokrat," tutur Darmizal.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler