PR BEKASI - Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Achmad Chrisna Putra mengatakan bahwa lahan seluas 3000 hektare yang ditanami kepala sawit akan mendapatkan alokasi peremajaan perkebunan pada 2021.
Peremajaan lahan kelapa sawit tersebut akan dilaksanakan di sejumlah kabupaten di Provinsi Lampung.
Adapun alokasi dana yang disediakan, kata Achmad, setiap hekatre lahan akan menerima bantuan sebesar Rp30 juta.
"Tiap hektare lahan akan menerima bantuan sebesar Rp30 juta dengan maksimal luas area 4 hektare," katanya di Bandarlampung, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 14 Maret 2021.
Baca Juga: Bukan Moeldoko, Sri Mulyono: yang Bunuh Demokrasi dalam Demokrat ya Pak SBY Sendiri di 2013
Kemudian, untuk wilayah yang akan mendapatkan alokasi peremajaan itu yakni, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, Way Kanan, Lampung Selatan, Lampung Utara, dan Lampung Tengah.
Pada tahap pertama, lanjut Achmad, peremajaan lahan kelapa sawit yang akan ditargetkan 1200 hektare dengan rincian Kabupaten Lampung Selatan (200 ha), Kabupaten Way Kanan (200 ha).
Kemudian, Kabupaten Tulang Bawang Barat (200 ha), Kabupaten Tulang Bawang (200 ha), Lampung Utara (200 ha), dan Lampungg Tengah (200 ha).
Sebelumnya, pihak Dinas Perkebunan Provinsi Lampung telah melakukan penandatanganan SPK dan pencairan dana operasional kegiatan peremajaan kelapa sawit tahun 2021 bersama dengan Ketua Sekretariat Tim Peremajaan Kelapa Sawit Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Agus Hartono.
Selain itu, enam kepala dinas kabupaten yang membidangi perkebunan di Provinsi Lampung juga turut hadir melakukan penandatanganan.
Kegiatan peremajaan tanaman kelapa sawit melalui pendanaan dari belanja pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit (BPDPKS) bertujuan meningkatkan produktivitas perkebunan rakyat dan meningkatkan pendapatan petani.
"Program peremajaan kelapa sawit ini merupakan salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo," katanya.
Peremajaan perkebunan kelapa sawit diwujudkan melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2017 di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Peremajaan kelapa sawit merupakan program untuk membantu pekebun rakyat memperbaharui perkebunan kelapa sawit mereka dengan kelapa sawit yang lebih berkelanjutan dan berkualitas, dan mengurangi risiko pembukaan lahan ilegal.
Peremajaan kebun kelapa sawit pekebun ini dilaksanakan secara bertahap di seluruh provinsi penghasil kelapa sawit.***