Soal Myanmar, SBY: Sebagai Mantan Presiden, Saya Dukung Usulan Jokowi Sesuai Tradisi Indonesia

19 Maret 2021, 20:54 WIB
Pertemuan SBY dan Jokowi. /Istimewa

PR BEKASI - Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyetujui langkah yang diambil Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal desakan pelaksanaan Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN untuk membahas krisis di Myanmar.

"Sebagai mantan Presiden, saya dukung usulan Presiden Jokowi agar dilaksanakan ASEAN High Level Meeting (HLM) atau Pertemuan Tingkat Tinggi untuk isu Myanmar," ujar SBY.

SBY menyampaikan bahwa inisiatif Jokowi tersebut merupakan hal yang tepat karena sesuai dengan tradisi Indonesia sebagai pembuat dan penjaga perdamaian di Dunia.

"Inisiatif ini tepat, sesuai tradisi Indonesia sebagai peacemaker dan peacekeeper di dunia," tuturnya.

Baca Juga: Soroti Aksi Anies Baswedan 'Jalan-jalan', Ferdinand Hutahaean: Kasihan Orang Ini, Kemana-mana Tak Dihormati

Baca Juga: Hasil Drawing Perempat Final Liga Champions: Dua Ulangan Partai Final yang Layak Dinanti

Baca Juga: Kanye West Dinobatkan sebagai Orang Kulit Hitam Pertama Terkaya dalam Sejarah AS 

Bahkan SBY menyarankan kepada Jokowi untuk mengadakan ASEAN Summit setelah mengadakan Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN.

"Setelah HLM tentu dilanjutkan dgn ASEAN Summit agar lebih powerful," ucapnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter resmi SBY pada Jumat, 19 Maret 2021.

Sebelumnya, Presiden Jokowi berencana menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN untuk mencari penyelesaian dari krisis politik dan kekerasan yang terjadi di negara Myanmar yang telah menelan ratusan korban jiwa.

Menurutnya, kekerasan tersebut harus dihentikan sehingga tidak ada lagi korban yang berjatuhan.

Keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar, kata Jokowi, harus menjadi prioritas yang utama.

Baca Juga: (Hoaks atau Fakta) Benarkah Gestur Finger Heart dengan Silangkan Ibu Jari dan Telunjuk adalah Simbol Salib? 

“Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam sebagai ketua ASEAN agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar,” ungkap Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, 19 Maret 2021.

Jokowi menyampaikan, Indonesia juga telah mendesak agar dialog serta rekonsiliasi segera dilakukan untuk bisa memulihkan demokrasi, serta memulihkan perdamaian dan stabilitas di Myanmar.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyampaikan rasa duka cita dan simpati yang mendalam terhadap korban jiwa yang berjatuhan akibat penggunaan kekerasan yang dilakukan di Myanmar pada saat ini.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 14 Maret 2021, sebanyak 39 demonstran anti-junta militer di Myanmar dilaporkan tewas di tangan pasukan keamanan Myanmar.

Baca Juga: Beredar Video Detik-detik Habib Rizieq Walk Out, Pengacara: Tak Mau Sidang Online Meski Ditembak Kepalanya 

Hari tersebut ditandai sebagai salah satu hari paling berdarah sejak kudeta militer Myanmar yang menggulingkan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Hari paling berdarah sebelumnya tercatat pada 3 Maret di mana 28 orang dilaporkan dibunuh oleh polisi dan militer Myanmar di seluruh penjuru Myanmar.

Sejak kudeta dimulai, total korban tewas di Myanmar telah mencapai 134 orang.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler