Jokowi Segera Selenggarakan Pertemuan Tingkat Tinggi Asean Membahas Krisis Myanmar, SBY Berikan Tanggapan

20 Maret 2021, 08:59 WIB
Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (kiri) beri tanggapan terkait usulan Joko Widodo (kanan). gelar pertemuan Tingkat Tinggi soal krisis Myanmar.* /Rusman/BPMI Setpres

PR BEKASI - Di tengah kisruh internal yang terjadi di dalam Partai Demokrat, Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
menjadi sorotan publik.

SBY dikenal sudah cukup lama berkiprah dalam perpolitikan Indonesia hingga sempat menjabat sebagai Presiden.

Sebelumnya, SBY juga aktif dalam Partai Demokrat dan sempat menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum).

Baca Juga: Sah! Mantan Suami Laudya Cynthia Bella, Engku Emran Resmi Menikah dengan Noor Nabila

Baca Juga: WhatsApp, Facebook, dan Instagram 'Down' Pagi Ini, Kemungkinan Hal Ini Jadi Penyebabnya

Baca Juga: HRS Membisu Berulang Kali Ditanya Hakim, Ferdinand: Orang Ini Merasa Bisa Mengatur Semua

Baru-baru ini, SBY disorot lantaran mendadak menyebut-nyebut nama Presiden penerusnya yakni Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui bahwa setelah lengser dari jabatan Presiden RI, SBY dinilai jarang terlihat dalam pemerintahan.

SBY seringkali mengungkapkan pendapatnya terkait pemerintahan dan kebangsaan melakui akun media sosial pribadinya.

Baca Juga: Habib Rizieq Tolak Ikuti Sidang Daring, Teddy Gusnaidi: Terpaksa Gue Harus Ajarin Dia Soal Ini

Baca Juga: Aurel Hermansyah Ingin 2 Ibunya Ada di Pelaminan, Ashanty: Siapa pun Itu Enggak Boleh Sakit Hati

Ayah dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu sejenak 'melupakan' masih memanasnya polemik soal kepengurusan Partai Demokrat.

Seperti diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, Partai Demokrat terlilit masalah dualisme kepemimpinan. Antara kubu AHY dengan kubu hasil KLB di Deli Serdang yang dipimpin Moeldoko.

Namun SBY mengungkit nama Jokowi bukan berkaitan dengan isu Partai Demokrat. Mantan presiden dua periode itu tiba-tiba mengeluarkan sikap dan pernyataan yang sama dengan Jokowi.

SBY ikut mengomentari polemik yang belakangan ini terjadi di Myanmar. Terlebih dalam beberapa hari ini kekisruhan terjadi di negara itu.

Baca Juga: Akui Pernah Ditawari Jadi Imam Salat Jumat Virtual, Taufik Damas Menolak: Ada yang Gampang Kok Pilih Ribet

Baca Juga: Turut Bahagia atas Nama Baru Aprilia Manganang sebagai Pria, Ridwan Kamil: Kaum Hawa Silakan Nyanyi

Lewat akun Twitter pribadinya, SBY menyatakan dukungannya terhadap usulan yang disampaikan oleh Jokowi, sebagaimana diberitakan Galamedia.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "SBY Mendadak Satu Suara dan Mendukung Presiden Jokowi: Agar Lebih Powerful".

"Sbg mantan Presiden, saya dukung usulan Presiden Jokowi agar dilaksanakan ASEAN High Level Meeting (HLM) utk isu Myanmar," begitu cuit SBY, dikutip Galamedia, Jumat, 19 Maret 2021.

SBY juga menilai respons Jokowi terhadap kondisi di Myanmar sangat baik. Ia tampak mengapresiasinya.

"Inisiatif ini tepat, sesuai tradisi Indonesia sbg peacemaker & peacekeeper di dunia. Setelah HLM tentu dilanjutkan dgn ASEAN Summit agar lebih powerful *SBY*," begitu lanjutan cuitan SBY.

Baca Juga: Duit Rp400 Juta Raib Hanya dalam 1 Menit setelah Penyetoran, Nasabah Bantah Batalkan Transaksi

Baca Juga: Informasi Pemadaman Listrik Sementara di Bekasi Hari Ini, 5 Wilayah Ini Akan Terdampak

Mengingat telah banyak korban berjatuhan di Myanmar yang disebabkan kekisruhan tersebut, Jokowi mendesak siapa saja yang menggunakan kekerasan di Myanmar agar segera dihentikan.

Jokowi mendesak hal tersebut karena bagaimanapun kondisinya, keselamatan dan kesejahteraan rakyat lah yang patut disoroti, serta menjadi hal yang harus diprioritaskan.

"Dan Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan. Keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama," lanjut Jokowi.

Jokowi menilai kekisruhan tersebut telah berpengaruh pada demokrasi, perdamaian, serta stabilitas di Myanmar.

Mewakili suara dari Negara Indonesia, Jokowi juga mendesak agar segera dilakukan dialog dan rekonsiliasi, guna memulihkan demokrasi, perdamaian, serta stabilitas di Myanmar.

"Indonesia juga mendesak agar dialog, agar rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, untuk memulihkan perdamaian, dan untuk memulihkan stabilitas di Myanmar," tegas Jokowi.

Selain itu, Jokowi pun akan berupaya untuk menyudahi kekisruhan tersebut, dengan cara melakukan pembicaraan dengan Ketua ASEAN.

Dalam pertemuan yang akan dilakukan Jokowi dengan ASEAN, Jokowi menginginkan terdapat pembahasan didalamnya mengenai krisis di Myanmar tersebut.

"Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN, agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar," ujar Jokowi.*** (Lucky M. Lukman/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler