Minta Jangan Salahkan Agama, Ruhut Sitompul: Teroris Otaknya Dirusak

30 Maret 2021, 15:13 WIB
Ruhut Sitompul. /Wahyu Putro A/

PR BEKASI – Mantan kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul meminta sejumlah pihak tidak menyalahkan agama pelaku terorisme.

Menurut Ruhut Sitompul, para pelaku terorisme memilki agama. Namun otak mereka dirusak oleh ajaran yang salah.

"Teroris ada agamanya dan otaknya dirusak melalui ajaran agama yang salah," kata Ruhut Sitompul sebagaiamana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @ruhutsitompul, Selasa, 30 Maret 2021.

Oleh karena itu Ruhut Sitompul menilai tidak tepat jika mengatakan bahwa teroris tidak memiliki agama.

Baca Juga: Soal Penganiyayaan Jurnalis, PBHI Buat Laporan Khusus ke Komnas HAM

Baca Juga: Bandara Kertajati Difungsikan sebagai MRO, Ridwan Kamil: Semua Pesawat Bisa Dapat Perawatan

Baca Juga: Tanggapi Moeldoko, AHY: Pertanyaannya, Beranikah Moeldoko Akui Pernah atau Tertipu Para Makelar Politik

Ruhut Sitompul menaruh kepercayaan kepada pihak berwajib untuk mengungkap aksi teror bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.

"Aku mohon jangan salahkan agamanya tapi bohong yang mengatakan teroris tidak ada agamanya," kata Ruhut Sitompul.

"Mari kita dukung pemerintah TNI, Polisi, BIN dan jajarannya mengungkap bom di Gereja Katedral Makassar," sambungnya.

Sementara itu Aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Mohamad Guntur Romli tak setuju jika ada pihak-pihak yang menyebut bahwa terorisme itu tidak ada hubungannya dengan agama.

Menurut Guntur Romli, teroris bukan hanya punya agama, tetapi menjadikan agamanya sebagai pembenaran dan alat teror.

Baca Juga: Perdagangan Ilegal Opsetan Harimau Sumatra dan Dua Gading Gajah Berhasil Digagalkan

"Teroris di sini bukan hanya punya agama, bahkan menjadikan agamanya sebagai pembenaran dan alat teror!," kata Guntur Romli, dikutip dari Twitter @GunRomli, Senin, 29 Maret 2021

Meski demikian, Guntur Romli juga menyebut bahwa ada teroris yang tidak punya agama, bahkan membenci agama.

"Adakah teroris yang tidak beragama? Ada! Bahkan benci agama. Terorisme berdasarkan suatu ideologi. Tapi kalau di sini agama memang dijadikan pembenaran, bahkan kekuatan ledak terorisme. Ini juga tidak bisa dipungkiri," kata Guntur Romli.

Sebagaimana diketahui, bahwa aksi bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu, 28 Maret 2021.

Pihak kepolisian pun telah mengidentifikasi dua pelaku bom bunuh diri yang merupakan pasangan suami istri.

Identitas kedua pelaku bom bunuh diri itu, laki-laki berinisial L dan perempuan berinisial YSF, yang berprofesi sebagai pekerja swasta.

Pelaku merupakan bagian dari kelompok militan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina.

Masyarakat diminta tidak khawatir dan panik, karena seluruh jajaran kepolisian, khususnya Tim Densus 88 Antiteror akan memburu dan mengikuti gerakan para pelaku terorisme.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @Ruhutsitompul

Tags

Terkini

Terpopuler