Isi Wasiat Terduga Teroris Sebut Nama Ahok, Budiman Sudjatmiko: Tampaknya sang Kakak Pendukung Ahok

1 April 2021, 15:06 WIB
Budiman Sudjatmiko bongkar isi surat wasiat terduga teroris penyerangan Mabes Polri, Rabu, 31 Maret 2021. /Tangkapan layar Youtube Helmy Yahya Bicara dan Twitter

PR BEKASI - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko membalas cuitan dari salah satu warganet Twitter mengenai Ahok setelah dirinya menganalisis isi dari surat wasiat dari terduga teroris yang melakukan penyerangan di Markas Besar (Mabes) Polri kemarin, Rabu, 31 Maret 2021.

Dalam cuitannnya, Budiman Sudjatmiko memberikan analisis yang cukup panjang sembari mengunggah foto isi dari surat wasiat terduga teroris yang berinisial ZA itu.

Namun, ada yang membuat salah fokus dari isi surat tersebut yang memancing komentar dari warganet di Twitter.

Di lembar pertama bagian akhir dari surat tersebut tertera nama Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca Juga: Terduga Teroris di Makassar Mabes Polri Ingin Mati Syahid, Ngabalin: Halusinasi Temukan Jalan ke Surga

Baca Juga: Tegaskan Tak Pernah Mengemis Jabatan, Moeldoko: Saya Rela Pertaruhkan Leher Saya untuk Tegakkan Pancasila

Baca Juga: Cegah Aksi Teror di Jabar, Ridwan Kamil: Mari Saling Menjaga dan Melindungi Antar Umat Beragama

Terduga teroris ZA itu berpesan kepada keluarganya untuk tidak membanggakan seorang Ahok yang dianggapnya merupakan seorang kafir.

“Tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku mempunyai ilmu, dekati ustaz atau ulama, tokoh kajian dakwah, tidak membanggakan kafir Ahok,” tulis terduga teroris ZA dalam isi surat wasiatnya.

Menanggapi hal itu, mantan aktivis 1998 itu mengatakan bahwa sepertinya keluarga dari terduga teroris itu merupakan pendukung Ahok dan pro pemerintah.

Sehingga, ia frustrasi karena antara dirinya dengan keluarga itu mempunyai perbedaan pemahaman.

Baca Juga: Sumbar jadi Daerah Rawan Narkoba, Kepala BNNP: Data Nasional Tak Ada yang Bebas Narkoba

Akhirnya, ia nekat masuk dan melakukan penyerangan di Mabes Polri dengan berujung meninggal dunia itu adalah jalan yang dapat menuntunnya ke surga agar dapat menolong keluarganya yang pro pemerintah.

“Tampaknya kakaknya pendukung Ahok dan orang tuanya bekerja untuk pemerintah,” cuit Budiman Sudjatmiko sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter miliknya @budimandjatmiko pada Kamis, 1 April 2021.

“Dia frustrasi dan bunuh diri supaya cepat-cepat sampai akhirat untuk me-lobby Tuhan & Rasul supaya mengampuni dan syafaat bagi keluarganya yang pro pemerintah, pro orang-orang berilmu non agama dan pro kafir Ahok,” sambungnya.

Baca Juga: Sebut Polisi Boleh Tembak Mati Teroris di Tempat, Eks Densus 88: Ini Bukan Pelanggaran HAM

Dengan begitu, Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa sebenarnya pemikiran yang dilakukan oleh terduga teroris itu merupakan cara yang sederhana.

“Sungguh sederhana CARA berpikirnya tapi sungguh rumit ISI pikirannya,” cuitnya.

Diketahui, terduga teroris ZA (25), merupakan tersangka penembakan di Mabes Polri yang kemudian ditembak mati di lokasi oleh polisi.

Baca Juga: Kutuk Aksi Penyerangan Mabes Polri, Din Syamsudin: Terorisme Bertentangan dengan Agama Manapun

Jasad pelaku dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk otopsi tidak lama setelah kejadian, kemudian ia dimakamkan pada Kamis dini hari, 1 April 2021 di pemakaman umum di Jakarta Timur.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers di Mabes Polri menerangkan bahwa tersangka ZA beraksi seorang diri atau lone wolf.

Kepolisian meyakini aksi ZA didorong oleh paham radikalisme teroris, yang kemungkinan terhubung dengan ISIS.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler