Hati-hati! Pakar Terorisme Sebut Kejadian di Makassar dan Mabes Polri Bisa Menginspirasi Serangan Susulan

1 April 2021, 20:44 WIB
Pakar terorisme UI Ridlwan Habib meminta masyarakat berhati-hati karena aksi terorisme di Makassar dan Mabes Polri dapat memicu serangan-serangan selanjutnya. /Boyke Ledy Watra/ANTARA

PR BEKASI - Pakar terorisme Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib meminta masyarakat Indonesia berhati-hati karena kejadian bom bunuh diri di Makassar dan penyerangan Mabes Polri kemarin bisa memicu serangan-serangan susulan lainnya.

"Bisa menginspirasi serangan-serangan susulan di tempat lain, karena bagi kita kejadian itu konyol, sinting, dan bodoh. Tetapi bagi kelompok-kelompok ini, kejadian itu mulia," ucap Ridlwan.

Dirinya kemudian menyoroti pelaku penyerangan Mabes Polri, Zakiah Aini yang masih berumur sekitar 25 tahun.

Baca Juga: Kelompok yang Diikuti Zakiah Haramkan Sistem Demokrasi, Pakar: Dianggap Kafir dan Boleh Diperangi

Baca Juga: Pelajari Semua Agama Hingga Putuskan Jadi Mualaf, Marcell Siahaan: Gue Yakin Segala Sesuatu Harus Ada Titiknya

Baca Juga: Usai Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar, Polisi Berhasil Amankan 32 Terduga Teroris dari Sejumlah Daerah

Ridlwan menyampaikan bahwa kasus terorisme milenial ini bukan yang pertama kali terjadi.

Sebelumnya, lanjut dia, di tahun 2018 ada Dita Siska Millenia (18) yang berencana menyerang anggota kepolisian tak lama usai kerusuhan pecah di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua di Depok, Jawa Barat.

Dita Siska dan Siska Nur Azizah ditangkap pada Sabtu, 12 Mei 2018 atau dua hari usai kerusuhan di rumah tahanan yang menampung 155 narapidana kasus terorisme tersebut tuntas dipadamkan.

Baca Juga: Media Rusia Koreksi Penggunaan kata ‘Di-‘, Admin Twitter TVRI Akui Kesalahan dan Minta Maaf

Lima polisi tewas secara mengenaskan di tangan para narapidana terorisme yang sempat menguasai markas brimob tersebut dari tanggal 8 hingga 10 Mei 2018. Dalam insiden itu polisi menembak mati seorang tahanan.

Kemudian milenial lainnya juga ditangkap pada tahun 2016, yakni M Zulkifli (19) di Berau, Kalimantan Timur karena diduga hendak merampok bank sebagai modal aksi teror.

Pakar terorisme UI tersebut pun menyebut bahwa rentetan aksi terorisme yang belakangan terjadi kemungkinan besar akan menginspirasi orang-orang yang memiliki pemikiran sama.

Baca Juga: Jalan-jalan Malam Bersama Menantu Jokowi, Ridwan Kamil Beri Saran Pengembangan Destinasi Wisata di Medan

"Saya tidak mau menakut-nakuti ya, ini bisa saja kemudian menginspirasi anggota atau orang-orang yang mempunyai pikiran yang sama untuk melakukan hal serupa di tempat mereka masing-masing," ucapnya.

"Ini yang selalu saya ingatkan, selalu kami ingatkan sebagai para peneliti bidang terorisme," sambung Ridlwan.

Bayangkan, ujar Ridlwan, sepasang suami-istri beranggapan bahwa mereka bisa berbulan madu di surga.

Baca Juga: Blak-blakan Soal Temannya yang Terpapar Radikalisme, Dedek Uki: Doktrin Lebih Berbahaya daripada Senjata Api

"Ini ideologi sesat mereka lho, mereka itu berhasil karena yang mereka cari adalah mati mulia dengan demikian mereka bisa membawa anggota keluarganya ke surga, itu kan surat wasiatnya seperti itu," tuturnya.

Ridlwan meyakini, walaupun menurutnya harus diselidiki lebih dalam, Zakiah yang menyerang Mabes Polri itu pasti memiliki jejaringnya.

"Apakah itu mentornya, apakah itu orang yang mengajari dia, bisa saja dari kampus lamanya dulu, atau teman pergaulannya ini yang saya kira sedang dicari oleh densus 88," tutup Ridlwan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler