Ingin Pariwisata Indonesia Makin Dikenal, Sandiaga Uno Minta Pantun jadi Kebiasaan Baru

3 April 2021, 14:59 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meminta masyarakat menggunakan pantun sebagai kebiasaan baru. /Twitter/@sandiuno /

PR BEKASI – Masyarakat Indonesia diharapkan untuk menggunakan pantun sebagai kebiasaan baru dalam berkomunikasi.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, 2 April 2021.

Dirinya berharap dengan kebiasaan baru menggunakan pantun dalam berkomunikasi tersebut dapat membuat dunia pariwisata serta ekonomi kreatif di Indonesia semakin dikenal ke seluruh penjuru dunia.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut juga meminta masyarakat untuk memulai belajar membuat pantun yang baik dan benar.

Baca Juga: Gegara Kendaraan Kontruksi Tergelincir ke Rel, Satu Kereta Api Alami Kecelakaan

Baca Juga: Gagal Operasi Plastik terhadap Seorang Aktris, Rumah Sakit Ini Didenda Rp100 Juta

Baca Juga: Asal Terapkan Prokes, MUI Sumsel Bolehkan Masyarakat Tarawih di Masjid Selama Ramadhan

"Kalau ingin suara bagus harus latihan vokal, belajarnya yang nggak abal-abal. Bapak Ibu mari kita lestarikan seni budaya lokal agar potensi Parekraf makin dikenal," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Sabtu, 3 April 2021.

Menurut Sandiaga Uno, pantun merupakan sebuah tradisi asli Indonesia yang sudah sering dilakukan dalam berbagai acara di berbagai daerah di Tanah Air.

Dirinya mendorong masyarakat agar pantun terus digaungkan sebagai upaya melestarikan warisan budaya Indonesia.

Terlebih lagi, saat ini UNESCO telah mengakui pantun Tanah Air sebagai warisan budaya Tak Benda.

"Ini baru mendapatkan dari UNESCO sebagai warisan budaya Tak Benda. Saya selalu bilang kalau kita pakai sudah kita pakai sehari hari, kalau angklung kita sudah mendapatkan penghargaan," katanya.

Baca Juga: Akui Hendak Bersekutu dengan Tuyul demi Lunasi Utang 55 Juta, Perempuan Ini Malah Apes

Dengan diakuinya pantun oleh UNESCO, Sandiaga Uno meminta masyarakat melestarikan pantun agar tidak punah.

"Nah pantun ini kita mendapatkan penghargaan yang harus kita gunakan secara rutin agar tidak hilang dari budaya kita," katanya.

Sandiaga Uno juga mengaku akan konsisten menyelipkan pantun dalam setiap kegiatan yang dilakukannya.

"Nah pantun ini kita mendapatkan penghargaan yang harus kita gunakan secara rutin agar tidak hilang dari budaya kita. Makanya saya membiasakan untuk menyampaikan pantun," katanya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan Kemenparekraf mendukung penuh langkah balai pustaka yang merancang lomba pantun nasional dan akan memfasilitasi kegiatan tersebut.

"Kebetulan balai pustaka juga ikut menyambut ajakan ini dengan menggelar lomba pantun nasional. Insya Allah kami di Kemenpar akan membantu memfasilitasi lomba pantun nasional ini," katanya.

"Kita adaptasi dengan kearifan lokal dan pantun itu hampir hadir di setiap daerah Indonesia," sambungnya.

Selain itu, Sandiaga Uno juga mendorong para pelaku ekonomi kreatif untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dengan tiga jargon yang menjadi andalannya.

"Saya yakin dengan gerak cepat (gercep), gerak bersama (geber), dan garap semua potensi (gaspol) kita bisa hadirkan kebangkitan," katanya.

"Ini satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas yaitu Borobudur, kita harapkan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi yang ada di Jawa Tengah dan sekitarnya." sambungnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler