PR BEKASI - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo turut menanggapi rencana instruksi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait pembacaan doa bagi semua agama dalam acara Kemenag.
Untuk informasi, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut melontarkan rencana instruksi sesi pembacaan doa bagi agama lain dalam setiap acara yang dilaksanakan oleh Kemenag.
Adapun rencana instruksi tersebut disampaikan Gus Yaqut saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama secara daring pada Senin, 5 April 2021 kemarin.
Gus Yaqut menyampaikan rencana instruksi tersebut dalam upaya memberikan kesempatan bagi penganut agama lain berdoa lantaran selama ini hanya doa untuk agama Islam saja yang dibacakan dalam acara Kemenag.
Baca Juga: Kakak dan Adik Tulis Pesan di Instagram Sebelum Bunuh 4 Anggota Keluarganya Lalu Bunuh Diri
“Tapi akan lebih indah kalau doanya diberikan kesempatan semua agama untuk memberikan doa," ujar Gus Yaqut, seperti dikutip dalam Antara.
Menanggapi hal tersebut, Romo Benny menyambut baik rencana instruksi Gus Yaqut terkait pembacaan doa bagi semua agama dalam acara Kabar Petang yang tayang dalam kanal YouTube tvOne News.
Romo Benny menilai, rencana instruksi tersebut adalah sebuah terobosan yang dilakukan Menteri Agama.
"Saya pribadi melihat ini suatu terobosan apa yang dilakukan Menteri Agama ini ingin menunjukkan bahwa Menteri Agama milik semua golongan agama yang ada di Indonesia," tutur Romo Benny.
Terobosan tersebut, ungkap Romo Benny, menunjukkan bahwa Menteri Agama milik semua golongan agama.
Baca Juga: Said Aqil Sebut Intoleran Bertentangan dengan Islam serta Ingatkan Turunnya Ayat La Iqra Fiddin
Baca Juga: Alami KDRT dari Dennis Lyla di Hadapan sang Anak, Thalita Latief: Dia Bingung dan Takut Sama Ayahnya
"Itukan Menteri Agama ingin mengatakan bahwa Kementerian Agama itu milik semua agama di Indonesia," ujar Romo Benny.
Selain itu, Romo menilai rencana instruksi tersebut adalah kewenangan otonom milik Kementerian Agama.
"Itu kewenangannya Kementerian Agama, jadi kan otonom. Menteri Agama kan punya kewenangan bahwa dia ingin menunjukkan bahwa di dalam Kementerian Agama itu terdiri dari semua agama yang ada di Indonesia," kata Romo Benny.
Oleh karena itu, Romo Benny menilai rencana instruksi tersebut adalah kebijakan yang wajar dan tidak perlu dipersoalkan.
"Menurut saya wajar-wajar saja dan tidak perlu ada sesuatu yang perlu dipersoalkan," ucap Romo Benny, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 6 April 2021.***