PR BEKASI – Radikalisme sampai saat ini masih menjadi salah satu ancaman menakutkan bagi masyarakat Indonesia.
Diketahui, tak sedikit masyarakat Indonesia yang terpapar radikalisme melalui media sosial maupun situs daring.
Menurut Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta pada Minggu, 21 Maret 2021, hal tersebut disebabkan oleh banyaknya informasi keagamaan melalui online yang tidak tersaring.
"Memang banyak orang-orang yang terpapar radikalisme ini dari media sosial," kata pria yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Yaqut ini, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News, Senin, 22 Maret 2021.
Baca Juga: Segera Login ke Pengunguman SNMPTN LTMPT 2021 untuk Ketahui Hasil Masuk PTN Sore Ini
Baca Juga: Lirik Lagu C.H.R.I.S.Y.E, Kolaborasi Diskoria, Laleilmanino dan Eva Celia
Baca Juga: Dinda Hauw Sedang Hamil 5 Bulan, Rey Mbayang: Aku dan Istri Positif Covid-19, Doakan Kita Ya
Dirinya mengaku mendapat informasi tersebut saat bertemu dengan mantan narapidana terorisme.
"Mereka (mengaku) menjadi radikal itu karena berinteraksi dengan orang yang sama-sama terpapar radikal melalui media sosial," katanya.