Taufik Damas Tanyakan Cara Negara Bayar Utang, Staf Khusus Menkeu Sri Mulyani Berikan Jawaban

8 April 2021, 13:52 WIB
Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas. /Twitter/@TaufikDamas.

PR BEKASI – Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, KH Muhammad Taufik Damas membicarakan utang negara Republik Indonesia.

Melalui media sosialnya, Taufik Damas menanyakan utang negara dibayar oleh siapa dan bagaimana cara bayarnya.

Taufik Damas menanyakan hal tersebut lantaran ia mengaku awam tentang persoalan utang negara.

Baca Juga: Resmikan Koperasi Karyawan di Kabupaten Bekasi, Eka Supria Atmaja: Mudah-mudahan Pandemi Ini Cepat Berlalu

“Mau tanya, kalo utang negara banyak, yang bayar utang siapa ya? Bayarnya gimana? Sumpah ini pertanyaan saya sebagai awam,” kata Taufik Damas dikutip dari Twitter @TaufikDamas, Rabu, 7 April 2021.

Pertanyaan Taufik Damas pun mendapatkan jawaban dari Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo.

Prastowo menjelaskan bahwa selama ini utang negara dibayar oleh pemerintah. Adapun uang untuk bayar utang tersebut berasal dari pendapatan negara.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 8 April, 2021: Ditagih Hadiah, Andin dan Al Dibuat Bingung dengan Permintaan Mama Rosa

“Ijin Kyai @TaufikDamas, utang pemerintah selama ini konsisten dibayar oleh pemerintah dari pendapatan negara,” kata Prastowo sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @prastow, Kamis, 8 April 2021.

Prastowo pun memberikan analogi untuk mempermudah atau memberikan gambaran tentang siapa yang bayar utang negara.

“Ini sama dengan rumah tangga, kalau kita kredit mobil bayarnya dengan uang gaji,” tutur Prastowo.

Baca Juga: Ungkap Rasa Syukur, Krisdayanti Beberkan Kondisi Raul Lemos di Tengah Bencana yang Melanda Timor Leste

Ia juga meminta doa agar ekonomi Indonesia lekas pulih.

“Mohon doa ekonomi segera pulih dan pajak kembali kuat. Insya Allah...donga dinonga,” ucap Prastowo.

Lebih lanjut, Prastowo pun menyebutkan sejumlah pertanyaan yang sering muncul dari orang awam terkait utang negara.

Baca Juga: Nama FPI Masih Eksis Meski Sudah Dibubarkan, KSP: Apa Untungnya Pemerintah Kaitkan FPI dengan Teroris?

Diantaranya kenapa tiap tahun utang terus bertambah, apakah negara bayar utang dengan gali lobang tutup lobang.

Menjawab hal tersebut, Prastowo kembali memakai analogi dari ekonomi sebuah keluarga atau rumah tangga.

“Utang nambah analoginya juga sama dengan rumah tangga: penghasilan kita bertambah, gaji naik atau usaha berkembang,” ucapnya.

Baca Juga: Ormas Sebut Kuda Lumping Musyrik, Gus Sahal: Jangan Kaget Jika Paham Agama Pro Terorisme Tumbuh Subur

“Anak-anak semakin dewasa dan mandiri. Awalnya kredit mobil atau rumah, lalu pinjam modal usaha,” tuturnya.

Kemudian ada saatnya juga usaha itu mengalami surut sehingga harus berkorban.

“Ada kalanya usaha sedang surut, ya berkorban. Ini juga jawaban awam lho,” kata Prastowo.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler