Analogikan Terorisme dengan Lelucon yang Tak Lucu, Sherly Annavita: Banyak Bukti Seolah Sengaja Ditinggalkan

8 April 2021, 21:44 WIB
Sherly Annavita soroti aksi terorisme yang baru-baru ini terjadi di Indonesia. /Instagram.com/@sherlyannavita/

PR BEKASI - Influencer Sherly Annavita turut menyoroti sejumlah aksi terorisme yang baru-baru ini terjadi di Indonesia, seperti aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan aksi teror di Mabes Polri.

Sherly Annavita menyebut bahwa terorisme adalah musuh kita bersama. Namun, tak sedikit juga yang menganggap bahwa isu terorisme sudah selayaknya lelucon yang tidak lucu lagi.

"Terorisme adalah musuh kita bersama, kita pasti sangat sepakat dengan itu. Namun, tidak bisa dipungkiri juga, ada banyak di antara kita yang semakin ke sini semakin menganggap bahwa isu terorisme ini layaknya sebuah lelucon yang sudah tidak lucu lagi," kata Sherly Annavita, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Sherly Annavita Rahmi, Kamis, 8 April 2021.

Baca Juga: Heboh Soal Alih Kelola TMII, Said Didu: Dari Dulu TMII Milik Negara, Jangan Buat Hiperbolik!

Baca Juga: Tantang AHY untuk Berdebat, Dewi Tanjung: Harusnya AHY Sadar, SBY Bukan Pendiri Partai Demokrat

Baca Juga: Merasa Difitnah karena Dituduh Selingkuh, Desiree Tarigan: Apakah Masuk Akal? Saya Sudah Lama Menopause

Sherly Annavita mengatakan, isu terorisme dianalogikan sebuah lelucon, karena isu tersebut seolah-olah sengaja dibuat untuk dikaitkan dengan Islam.

"Kenapa kita analogikan sebagai sebuah lelucon? Karena isu terorisme ini seolah sengaja selalu diidentikan atau dikaitkan dengan Islam, sebuah agama yang ajarannya telah dengan terang benderang dan gamblang melarang dan mengutuk aksi terorisme," tutur Sherly Annavita.

Tak hanya itu, menurutnya, isu terorisme menjadi lelucon yang tidak lucu lagi karena adanya keganjilan yang terlihat dalam aksi terorisme yang baru-baru ini terjadi di Indonesia.

"Lalu kenapa kita analogikan sebagai sebuah lelucon yang tidak lucu? Karena begitu banyaknya kejanggalan atau keganjilan, baik berupa pola aksi maupun bukti-bukti yang seolah selalu dengan sengaja ditinggalkannya," kata Sherly Annavita.

Baca Juga: Tanggapi Aksi Demo HMI MPO Terhadap Anies Baswedan, Riza Patria: Kami Pastikan Jakarta Bebas dari Korupsi

Sherly Annavita menjelaskan, bukti-bukti yang seolah sengaja ditinggalkan itu mulai dari KTP, plat kendaraan bermotor, tertangkap kamera pengawas dengan wajah terbuka naik motor dan tidak memakai helm.

Kemudian, meninggalkan banyak buku atau atribut ormas tertentu, meninggalkan surat wasiat yang diduga memiliki banyak kemiripan dengan surat wasiat lainnya.

"Bahkan, sampai ada pelaku perempuan yang seorang diri bisa menerobos penjagaan ketat di Mabes Polri dengan membawa senjata api dan lain-lain. Lucu, untuk sebuah tindakan teror yang berimplikasi besar dan tentu direncanakan dengan sangat matang," ujar Sherly Annavita.

Menurutnya, tindakan-tindakan super ceroboh yang dilakukan pelaku terorisme dalam meninggalkan jejak seperti itu tentu sangat tidak bisa dimengerti dan membuat publik mengernyitkan dahi sekaligus tersenyum.

Baca Juga: Pengambilalihan TMII Harus untuk Kepentingan Negara, Mardani Ali Sera: Jangan Dijadikan Alat Tanggungan Utang

"Seolah sengaja tidak menutupi siapa dirinya, seolah tidak benar-benar menutupi jejaknya. Mereka pasti tahu, tindakannya akan berakibat buruk pada keluarga dan sekitarnya," kata Sherly Annavita.

"Lalu kenapa sengaja buka identitasnya? Kecuali apabila tujuannya memang sengaja berbaik hati meninggalkan jejak agar lebih mudah melacaknya," sambungnya.

Oleh karena itu, dari berbagai keanehan dan kelucuan tadi, Sherly Annavita menyimpulkan bahwa aksi-aksi terorisme tersebut sangat simpel dan sudah klir tujuannya.

"Yaitu sebagai sarana mengadu domba, menciptakan situasi saling curiga, mengacaukan konsentrasi publik, dan terus menerus memberikan tekanan serta citra jelek kepada kelompok tertentu yang dalam hal ini adalah agama Islam," kata Sherly Annavita.

Baca Juga: Minta Jokowi Hentikan Proyek Ibu Kota Baru, HNW: Pemerintah Perlu Fokus Atasi Pandemi Covid-19

Oleh karena itu, Sherly Annavita berharap, kepada siapa pun yang suka mengambil keuntungan dari aksi terorisme tersebut untuk berhenti melakukan aksinya.

"Seperti para pemodal, sutradara, dan para calon pelaku selanjutnya sebagai korban dari berbagai aksi cuci otak atau brain washing, agar menghentikan teror-teror berseri yang sambung-menyambung tidak berkesudahan ini," kata Sherly Annavita.

"Ini sudah tidak lucu lagi, keadaan negara kita sudah sangat susah karena pandemi, rakyat menjerit di mana-mana. Jangan rawat kekacauan, jangan dipersusah lagi dengan hal-hal berbahaya seperti ini. Apalagi kalau sengaja dikait-kaitkan dengan Islam," sambungnya.

Karena menurutnya, Islam sudah sangat jelas, gamblang, dan terbuka mengatakan prinsipnya sejak 14 abad yang lalu, yang terpatri indah dalam Alquran Surat Al-Maidah ayat 32.

Baca Juga: Anies Baswedan Didemo HMI MPO, Ferry Koto: Hal-hal Seperti Ini Justru Menaikkan Popularitas Dia

"Barang siapa yang membunuh manusia bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya," kata Sherly Annavita membacakan arti Surat Al-Maidah ayat 32.

"Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya," sambungnya.

Terakhir, Sherly Annavita menegaskan bahwa Islam bukan teroris, dan terorisme adalah musuh bersama semua rakyat Indonesia.

"Islam bukan teroris. Terorisme adalah musuh kita bersama dan jayalah selalu Indonesia-ku," ujar Sherly Annavita.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube Sherly Annavita Rahmi

Tags

Terkini

Terpopuler