Rencana 'Doa Semua Agama' Menag Dikritik, Ali Ngabalin Sebut Anwar Abbas Tak Begitu Memahami Toleransi

9 April 2021, 12:15 WIB
Ali Ngabalin (kanan) mengaku heran dengan Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas (kiri) yang mengkritik rencana doa semua agama Menag. Menurutnya Anwar Abbas tak memahami toleransi. /Bayu Prasetyo/Antara dan MUI.

PR BEKASI - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin kembali menyoroti kritikan Anwar Abbas terkait rencana doa semua agama yang akan dibacakan di acara-acara kementerian Agama (Kemenag).

Diketahui Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut berencana adanya pembacaan doa dari seluruh agama di setiap acara Kemenag.

Hal tersebut disampaikan Gus Yaqut saat membuka Rapat kerja Nasional (Rakernas) Kememterian Agama secara daring pada Senin, 5 April 2021.

Baca Juga: Soal Biaya Haji Naik Akibat Prokes, AMPHURI Harapkan Manasik Digelar Siapkan Mentalitas Jemaah Saat Pandemi

“Saya senang rakernas dimulai dengan pembacaan doa ayat suci Al-Quran. Ini memberikan pencerahan sekaligus penyegaran untuk kita semua,” ucap Gus Yaqut.

“Tapi akan lebih indah kalau doanya diberikan kesempatan semua agama untuk memberikan doa,” sambungnya.

Heran rencana Menag tersebut dikritik Anwar Abbas, Ali Ngabalin merasa Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut tidak begitu memahami tentang toleransi.

Baca Juga: KPK Terbitkan Sp3 terhadap Kasus Korupsi BLBI, Boyamin Saiman: Saya Masih Berharap Dibawa ke Pengadilan Dulu

“Makanya saya katakan pa’tua Anwar Abbas ini ngomong toleransi koq BLEPOTAN,” kata Ali Ngabalin, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya @AliNgabalinNew, Jumat, 9 April 2021.

Ali Ngabalin mengungkapkan seharusnya Anwar Abbas memahami dahulu secara matang maksud dari Menag tersebut. Bukan malah langsung berkomentar terkait pembacaan doa seluruh agama itu.

“Pahami dulu apa yang dimaksud MENAG RI, baca dengan baik supaya mengomentari satu masalah itu tidak seenak perutmu pa'tua, jangan ngawur,” ucapnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Informasi WHO Sudah Temukan Asal Usul Covid-19 di China, Simak Faktanya

Sebelumnya, Anwar Abbas mengaku kebingunan dengan rencana Gus Yaqut tersebut. Ia mengatakan seharusnya bila terdapat acara di daerah mayoritas Islam seperti Aceh, maka cukup berdoa menurut ajaran Islam.

Begitupun bila di tempat yang mayoritas masyarakatnya beragama hindu seperti di Bali, maka pembacaan doanya cukup sesuai ajaran agama Hindu.

Anwar Abbas melanjutkan, bila pembicara atau peserta yang hadir lebih banyak ke satu agama tertentu, jadi pembacaan doanya disesuaikan.

Baca Juga: Politisi Partai Demokrat Sarankan Jokowi Fokus Tuntaskan Vaksinasi Covid-19 Ketimbang Pindah Ibu Kota

Anwar Abbas mempertanyakan esensi dari pembacaan doa seluruh agama, bila nantinya terdapat acara yang sama sekali tidak dihadiri oleh penganut dari salah satu agama itu.

“Menteri Agama ini kurang ngerti tentang toleransi. Toleransi itu baru punya arti, baru punya makna (jika berada) di tengah-tengah perbedaan dan kita menghargai perbedaan itu,” ucap Anwar Abbas.

“Itu namanya Menteri yang menurut saya kehilangan akal, terlalu diobsesi oleh persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan itu tidak rusak oleh keberbedaan,” sambungnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler