KKB Fitnah 2 Guru di Beoga sebagai Intel, Polri: Itu Alasan Klasik Mereka untuk Menembak

12 April 2021, 14:46 WIB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) disebut telah memfitnah dua guru di Beoga. / Bidhumas Polda Papua/

PR BEKASI – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menggunakan alasan klasik saat melakukan aksi penembakan terhadap dua guru di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Humas Satgas Operasi Nemangkawi Kombes Pol M. Iqbal Alqudussy dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin, 12 April 2021.

"Buktinya apa Bapa Oktovianus dan Bapa Yonathan itu intel?," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Resep Rahasia Makanan Sehat ala Dr. Zaidul Akbar, Insyaallah Bisa Menahan Lapar hingga Buka Puasa

Diketahui, KKB menggunakan alasan klasik dengan memfitnah dua guru tersebut sebagai intel agar aksi penembakan yang mereka lakukan dapat dimaklumi oleh masyarakat.

"Itu semua hanya alasan klasik mereka (KKB) untuk menggiring opini publik supaya aksi teror mereka dimaklumi," kata Iqbal

Seperti diketahui, KKB telah menembak mati dua orang guru di Beoga yang terdiri dari Oktovianus Rayo (42) pada Kamis, 8 April 2021 dan Yonathan Rande pada Jumat, 9 April 2021.

Baca Juga: Puji Pusat Vaksinasi Shopee di Bandung, Ridwan Kamil: Tempatnya seperti Mau Piknik

Selain itu, KKB pimpinan Nau Waker, yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Mimika sejak 2018, juga melakukan pembakaran tiga sekolah di Beoga.

KKB diketahui telah membunuh, membakar, menembaki masyarakat sipil pendatang, kemudian memposting di sosial media sebagai kebanggaan, dan menyangkal korban sipil merupakan masyarakat tidak bersalah.

Menurut Iqbal Alqudussy, hal tersebut kini telah menjadi modus komunikasi bagi para KKB di Papua.

Baca Juga: 5 Sunnah Ramadhan Sesuai Hadis Nabi Muhammad SAW Bisa Anda Amalkan

Menengok kembali peristiwa 22 Mei 2020 lalu saat ada tenaga medis Covid-19 yang ditembak dan dilabelli intel oleh KKB Papua.

Modus seperti itu kembali terulang, namun kali ini menimpa guru di Beoga, Kabupaten Puncak Papua.

Tidak hanya itu, KKB juga merampok uang dari warga pendatang karena kini KKB tidak kebagian dana Otonomi Khusus (Otsus) dari pemerintah daerah.

Baca Juga: Link Pendaftaran BLT UMKM Rp1.2 Juta DKI Jakarta 2021, Perhatikan Syarat Berikut

Akibat larangan tegas Kemendagri kepada kepala daerah yang menyalahgunakan dana Otsus Papua.

KKB juga memfitnah Mendagri Tito Karnavian yang difitnah akan menghabisi masyarakat asli Papua.

Hal ini bertentangan dengan fakta bahwa dana otonomi khusus sangat melimpah hanya untuk membangun Papua.

Baca Juga: Kabar Gembira! Layanan SIM Sudah Bisa Diakses Secara Online, Simak Caranya

Iqbal Alqudussy menegaskan, bahwa aksi teror dalam bentuk apapun tidak dibenarkan apalagi hingga menghilangkan nyawa warga.

"Alm Bapa Oktovianus dan Bapa Yonathan ini hanya guru yang tinggal di sini dengan niat mulia mencerdaskan anak-anak Kabupaten Puncak, Papua. Siapapun yang berhati nurani pasti tidak akan membenarkan penembakan keji tersebut," katanya.

Sementara itu, modus dan fitnah-fitnah tidak mendasar yang digunakan KKB untuk melakukan aksi kriminal terhadap masyarakat dan pemerintah telah terbaca oleh media asli di wilayah Papua.

Baca Juga: Tak Terima Sibad Dibully karena Konten Boy William, Krisjiana: Anda Harusnya Pilih Pertanyaan yang Lebih Bijak

"Modus KKB mengancam kios-kios pendatang untuk menyerahkan uang Rp20 juta per kiosnya," kata RS salah satu awak media Papua yang dirahasiakan identitasnya.

Dalam baku tembak yang terjadi antara Satgas Operasi Nemangkawi dengan KKB, mereka kembali melakukan aksi teror dengan membakar helikopter milik PT. Ersa Air di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Minggu, 11 April 2021.

Aparat keamanan TNI-Polri telah mengetahui KKB yang melakukan aksi brutal antara lain yakni Prenggen Telenggen, Abu Bakar Kogoya, Lerymayu Telenggen, dan Numbuk Telenggen.

Baca Juga: Imbau ASN dan Masyarakat Tak Mudik Lebaran, Ahmad Riza Patria Sebut Kebijakan SIKM Akan Kembali Diuji Pihaknya 

TNI-Polri sedang memburu kelompok tersebut dan menindak tegas KKB yang melakukan aksi brutal di Ilaga

Sementara itu saat ini warga sekitar sudah mengungsi ke pos TNI di Beoga dan akan segera dievakuasi ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler