Media Asing Soroti Harapan Hidup Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 dengan Menipisnya Stok Oksigen

24 April 2021, 20:56 WIB
Media asing Khaleej Times menyoroti harapan hidup 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 setelah menipisnya stok oksigen. /Twitter @syahrangga_

PR BEKASI - Kapal perang, pesawat, dan ratusan personel militer sudah diterjunkan untuk usaha terbaik mencari KRI Nanggala-402.

Sebelumnya, KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali pada Rabu, 21 April 2021 saat latihan torpedo langsung di lepas pantai pulau Bali.

Negara tetanga seperti Singapura dan Malaysia serta Amerika Serikat dan Australia ikut terlibat dalam usaha pencarian kapal Selam KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Eksodus ke Indonesia, Kapolda Janji Akan Awasi WN India yang Lakukan Isolasi Mandiri di Jakarta 

Media asing, Khaleej Times menyoroti stok oksigen KRI Nanggala-402 yang sebenarnya hanya cukup untuk tiga hari setelah kehilangan daya.

Juru bicara TNI AL Julius Widjojono mengatakan belum ada kemajuan mengenai KRI Nanggala-402.

“Kami masih menyisir daerah tersebut,” katanya.

Tumpahan minyak sempat terlihat di lokasi hilang kontak kapal selam dan kini telah dinyatakan tenggelam atau subsunk.

Baca Juga: Sebut Masih Ada Aktivitas di Dalam KRI Nanggala-402, Mbak You: Yang Saya Takutkan Oksigen yang Terbatas 

Dengan prediksi yang menunjukkan kemungkinan adanya kerusakan tangki bahan bakar.

"Tumpahan minyak adalah pertanda buruk," kata pensiunan wakil laksamana Prancis Jean-Louis Vichot.

Ada kekhawatiran bahwa kapal selam itu bisa saja hancur oleh tekanan air jika tenggelam hingga kedalaman 700 meter (2.300 kaki)

Pihak berwenang belum memberikan penjelasan lagi terkait kemungkinan kapal selam yang hilang tiba-tiba atau memberikan komentar mengenai apakah kapal berusia puluhan tahun itu telah kelebihan muatan atau tidak.

Baca Juga: Serpihan KRI Nanggala-402 Kuatkan Nalurinya, Nicho Silalahi: Tenggelam atau Sengaja Ditenggelamkan Kapal Lain? 

Militer mengatakan, kapal selam asal Jerman itu dikirim ke Indonesia pada tahun 1981 dan dinyatakan layak berlayar.

Sementara itu, bantuan dari HMAS Ballarat Australia telah tiba pada Sabtu dengan pesawat P-8 Poseidon AS yang juga membantu mencari kapal selam tersebut.

MV Swift Rescue Singapura - kapal penyelamat kapal selam – juga telah datang pada Sabtu malam, 24 April 2021.

Militer Indonesia sebelumnya mengatakan telah mengambil tanda-tanda benda dengan magnet tinggi pada kedalaman antara 50 dan 100 meter (165 dan 330 kaki), dengan harapan dapat menemukan kapal selam tersebut.

Baca Juga: WN India Mengaku Merasa Sehat, Kapolda Metro Siap Tindak Tegas Mereka yang Bandel Saat Dikarantina 

Akhirnya ditemukan retakan peluru torpedo, alat salat, dan beberapa sponge dari dalam kapal.

Hilang kontaknya kapal selam KRI Nanggala-402, menurut Khaleej Times, tercatat sebagai peristiwa kecelakaan kapal selam yang fatal.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Khaleej Times

Tags

Terkini

Terpopuler