PR BEKASI - Aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Mohamad Guntur Romli atau Gun Romli, turut mengomentari perihal ditangkapnya mantan Sekretaris Umum FPI Munarman oleh tim Densus 88.
Hal yang Gun Romli soroti adalah, soal Munarman yang ditutup matanya saat dibawa masuk ke dalam Polda Metro Jaya.
Beberapa pihak mengatakan kalau tindakan menutup mata itu melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Namun, menurut Gun Romli, hal itu tergantung dari bagaimana seseorang melihat tindakan tersebut.
Baca Juga: Kapan Nuzulul Qur'an Terjadi pada Ramadhan 2021? Berikut Arti, Waktu, dan Peristiwanya
"'Munarman ditutup matanya melanggar HAM' tergantung cara melihatnya," kata Gun Romli, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @GunRomli pada Rabu, 28 April 2021.
Dia melanjutkan, jika Munarman merupakan orang yang tidak bersalah dan diberikan sikap seperti itu, maka itu baru melanggar HAM.
Akan tetapi, Gun Romli menyampaikan tindakan itu perlu dilakukan bagi semua tersangka terorisme. Tetapi baginya, penutupan mata itu seperti mau diberikan kejutan.
"Kalau saya melihatnya Munarman ditutup matanya mau dikasih surprise, pas dibuka: eh hadiahnya penjara," tuturnya.
Dia pun mengunggah berita mengenai 22 tersangka teroris yang matanya ditutup saat dibawa oleh petugas.
"Nggak usah aneh kalau mata Munarman ditutup," katanya.
Gun Romli juga mengatakan kalau penutupan mata itu agar dia tak ribut dan membuat alasan untuk mencari sandal.
Baca Juga: Munarman Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka, Aziz Yanuar Bentuk Tim Kuasa Hukum Berjumlah 40 Orang
Tak hanya itu, dia menyebut bahwa percaya Munarman tidak bersalah itu seperti percaya babi ngepet.
"Percaya Munarman nggak bersalah itu seperti percaya ada babi ngepet yang bisa curi duit." kata Gun Romli.***