Geram dengan Polisi yang Malah Tangkap Munarman, Christ Wamea: KKB Papua Tidak Penting

- 28 April 2021, 10:43 WIB
Christ Wamea menyinggung penangkapan Munarman yang dinilai tidak lebih penting dibanding kasus KKB Papua.
Christ Wamea menyinggung penangkapan Munarman yang dinilai tidak lebih penting dibanding kasus KKB Papua. /Twitter.com/@PutraWadapi

PR BEKASI – Tokoh asal Papua, Christ Wamea turut menyoroti penangkapan pengacara habib Rizieq Shihab, Munarman oleh tim Densus 88 Antiteror.
 
Menurut dirinya, saat ini pihak kepolisian hanya mementingkan penggerebekan terhadap markas Front Pembela Islam (FPI).
 
Sebaliknya, Christ Wamea mengatakan polisi sepertinya  tidak terlalu mementingkan aksi kekejaman dan separatis yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Baca Juga: Sudah Ditegur PBB, Sri Lanka Tetap Bakal Larang Penggunaan Burkak dan Cadar bagi Perempuan Muslim

Menurutnya, aksi KKB Papua lebih banyak memakan korban jiwa baik dari pihak aparat maupun masyarakat sipil.
 
KKB Papua tdk penting yg penting adalah bisa bikin heboh dgn geledah bekas sekretariat ormas dipetamburan,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan akun Twitter @PutraWadapi pada Rabu, 28 April 2021.
 
Dirinya kemudian menambahkan bahwa barang-barang yang disita oleh Densus 88 di markas FPI bukanlah bahan baku untuk membuat bom, melainkan cairan pembersih toilet.
 
Pembersih WC dibilang bahan peledak. Semuanya buat2 karena kebencian,” kata Christ Wamea.

Baca Juga: Warganet Singgung Fadli Zon Bela Munarman Seperti Bela Ratna Sarumpaet, Begini Tanggapan Addie MS 

Sebelumnya, dirinya juga membandingkan kasus penangkapan Munarman dengan kasus dua polisi yang dijadikan tersangka dalam kasus penembakan anggota Laskar FPI Tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu tidak ditahan.
 
Polri tak menahan dua tersangka kasus unlawful killing terhadap laskar FPI. Dua tersangka dengan inisial F dan Y itu merupakan anggota Kepolisian Daerah Metro Jaya,” katanya.
 
Sebelumnya diketahui bahwa Densus 88 telah melakukan penagkapan Munarman pada Selasa, 27 April 2021.
 
Munarman diketahui ditangkap saat berada di rumahnya yang terletak di Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Baca Juga: Nyaris Perkosa Keponakan, Alat Kelamin Pria Ini Dipotong hingga Dimakan Babi 

Dirinya akan ditahan di Rumah Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya untuk kemudian menjalani pemeriksaan intensif.
 
Munarman ditangkap atas tuduhan menghasut orang untuk melakukan tindakan terorisme dan berjanji setia kepada kelompok ISIS.
 
“Dia menghasut orang untuk melakukan tindakan radikal dan menyembunyikan informasi tentang terorisme dari pihak berwenang,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono.
 
Selain itu, Polri menduga Munarman terlibat dalam kasus pembaitan terhadap kelompok ISIS yang digelar di tiga kota besar di Indonesia yang terdiri dari Medan, Jakarta, dan Makassar.

Baca Juga: Munarman Ditangkap Densus 88, Rocky Gerung: Ini Hal Biasa, Supaya Ada Berita yang Lebih Heboh dari Korupsi

Penangkapan Munarman tersebut dilakukan setelah polisi menginterogasi sejumlah tersangka terorisme yang ditahan setelah serangan bom Gereja Katedral selama Misa Minggu Palma bulan lalu di Makassar, Sulawesi Selatan.
 
Pasca-penangkapan Munarman, Tim Densus 88 pun melakukan penggeledahan di bekas kantor ormas terlarang FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.
 
Dari penggeledahan tersebut, Tim Densus 88 berhasil  menemukan beberapa bahan kimia yang diduga sebagai baku peledak TATP atau triacetone, triperoxide, aseton, dan nitrat.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x