Salim Said Sebut SBY yang Pertama Kali Kudeta Demokrat, AHY: Hanya Dagelan dan Tidak Masuk Akal

9 Mei 2021, 05:11 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, ucapan Salim Said yang sebut SBY sebagai orang yang pertama kali kudeta Partai Demokrat sangat tidak masuk akal dan dagelan. /Instagram.com/@agusyudhoyono/

PR BEKASI - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membantah pernyataan Pengamat Politik Salim Said yang menyebut bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah orang yang pertama kali melakukan kudeta di partai berlambang mercy tersebut.

AHY mengatakan bahwa pernyataan Salim Said yang menuduh SBY melakukan kudeta sangat tidak berdasar dan hanya dagelan saja.

Pasalnya, menurut AHY, Salim Said bukanlah orang yang berasal dari Partai Demokrat dan tidak mengetahui sejarah Partai Demokrat.

Baca Juga: Jokowi Promosikan Bipang Ambawang, Mendag: Saya Minta Maaf, Kami Hanya Ingin Semua Bangga Produk Dalam Negeri

"Pak Salim Said itu bukan orang Demokrat, tidak tahu sejarah Demokrat, tidak mengerti aturan main di Partai Demokrat, tidak pernah membaca AD/ART Partai Demokrat, tidak pernah bertemu dengan Ketua DPD dan DPC Partai Demokrat. Jadi sangat tidak mendasar dan menurut saya dagelan," kata AHY, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Karni Ilyas Club, Minggu, 9 Mei 2021.

AHY menilai, sebagai seorang senior, seharusnya Salim Said punya kelas yang lebih tinggi ketimbang hanya mengomentari berita yang tidak benar.

"Beliau (Salim Said) kan senior, punya kelas lebih tinggi dibandingkan hanya mengomentari hal yang tidak benar," ujar AHY.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Positif Hamil, Lucinta Luna: Atta Halilintar, Nanti Kita Besanan Ya

AHY pun kembali menegaskan bahwa SBY tidak pernah melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat, apalagi ayahnya itu adalah pendiri sekaligus penggagas Partai Demokrat.

"Kalau dibilang Pak SBY mengudeta, itu sama sekali tidak masuk akal, Pak SBY adalah penggagas dan pendiri Partai Demokrat, dan mengawali berdirinya partai ini dengan luar biasa. Tidak ada Demokrat kalau tidak ada SBY," kata AHY.

"Seluruh kader mengetahuinya, bukan hanya karena saya anak. Tetapi karena memang mereka tahu. Bayangkan, partai berdiri 2001, kita punya presiden. Kemudian trennya naik di 2009, kita 21 persen menjuarai Pemilu dan presiden dua periode," sambungnya.

Baca Juga: Pegawai KPK Ditanya Bersedia Jadi Istri Kedua, Sherly Annavita: Ini TWK atau Alasan untuk Menyingkirkan?

AHY pun menjelaskan bahwa SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, bukan karena mengudeta ketua sebelumnya, yakni Anas Urbaningrum, tapi karena diminta langsung oleh para kader.

"Jadi diawali, dibesarkan, dan pada 2013 itu diselamatkan ketika Pak SBY dengan berat hati, 'ya sudah kalau para kader meminta saya menyelamatkan partai'," kata AHY.

"Ketika itu baru krisis ya, ada krisis kepemimpinan di Demokrat pada 2012, karena situasinya akhirnya bapak menerima sebagai ketua umum, 'tetapi ada ketua hariannya, karena bagaimana pun saya akan mengutamakan tugas saya sebagai presiden'," tuturnya.

Baca Juga: Baru Tahu Ada Bipang dari Daging Babi, Henry Subiakto: Saya Tahunya Bipang Itu dari Nasi yang Dikeringkan

Lebih lanjut, AHY menjelaskan bahwa ketika sudah pensiun menjadi presiden karena sudah dua periode, SBY kembali diminta untuk memimpin Partai Demokrat.

"Jadi ada fase juga bapak turun gunung lagi menyelamatkan. Begitu sudah pensiun dari presiden pada 2014, 2015 diminta lagi oleh kader 'Pak, belum siap Demokrat ini kalau ditinggalkan oleh SBY'," tutur AHY.

"Nanti akan struggle of power, faksi-faksi pecahan dan lain sebagainya, hancur kita. Apalagi dari 21 persen drop ke 10 persen, berapa lagi kita akan sisa," sambungnya.

Baca Juga: Fadjroel Rachman Sebut Bipang Terbuat dari Beras, Fadli Zon: Ketimbang Ngeles, Sebaiknya Minta Maaf Saja

Namun menurutnya, SBY akhirnya memutuskan mundur dari politik karena melihat kondisi kesehatan almarhumah Ani Yudhoyono, hingga terjadilah kongres 2020 yang menetapkannya sebagai ketua umum secara aklamasi.

"Akhirnya sampai dengan sakit dan berpulangnya almarhumah Ibu Ani. Itu juga akhirnya, 'Sudah, saya gak mau lagi. Saya akan mundur dari politik, nanti harus ada degenerasi untuk melanjutkan kepemimpinan melalui kongres'. Itulah yang terjadi di 2020 kemarin," tutur AHY.

Terakhir, AHY pun kembali menegaskan bahwa tidak benar kalau ada yang menyebut SBY sebagai orang yang pertama kali mengudeta Partai Demokrat.

"Jadi tidak ada yang pernah mengudeta siapa pun. Waduh luar biasa kalau ada komentar seperti itu, apalagi dari seseorang yang tidak mengerti Partai Demokrat," ujar AHY.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club

Tags

Terkini

Terpopuler