PR BEKASI - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin heran blusukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke sebuah Apotek di Kota Bogor, Jawa Barat, diributkan.
Padahal, menurut Ali Ngabalin blusukan seperti itu sudah menjadi ciri khas dari seorang Jokowi.
Ngabalin menyebut, tujuannya tak lain Jokowi ingin memastikan kebijakannya ataupun instruksinya benar-benar berjalan.
Baca Juga: Rizal Ramli Heran dengan Lukisan Yayak Yatmaka yang Sentil Pemerintah: dari Dulu Suporter Jokowi
"Jokowi sudah selesai dengan dirinya. Kebiasaan blusukan sejak walikota agar memastikan pekerjaan di lapangan tidak mangkrak," ujar Ali Ngabalin, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya @AliNgabalinNew, Senin, 26 Juli 2021.
Selain itu, Ngabalin juga menyorot pihak yang kerjanya hanya mempermasalahkan segala hal yang Jokowi lakukan termasuk ketika blusukan ke Apotek tersebut.
"Kenapa kalian yang kejang-kejang? barisan sakit hati, tiada hari tanpa memprovokasi rakyat. Memfitnah, menjual diri dengan cara membuat konten (yang) menghasut (dan) mencederai oranag lain," kata Ali Ngabalin.
Seperti diketahui, blusukan Jokowi ke sebuah Apotek di Kota Bogor beberapa waktu lalu menuai komentar yang beragam.
Diketahui kedatangan Jokowi tersebut guna mengecek ketersediaan obat terapi untuk pasien Covid-19.
Baca Juga: Rachland Nashidik Singgung Jokowi Gagal, Ruhut Sitompul: Tak Usah Kau Ajari Ikan Berenang
Dalam kunjungannya, Jokowi pun pertama-tama menanyakan ketersediaan dari obat Oseltamivir dan Favipiravir.
Akan tetapi, sang penjaga apotek menjawab bahwa kedua kedua obat tersebut kosong dan sudah lama tidak ia dapatkan.
Kemudian, Jokowi beralih mencari vitamin D3 5000 IU dan multivitamin yang mengandung zinc.
Baca Juga: Jokowi Perpanjang PPKM Level 4 hingga 2 Agustus, Boleh Makan di Restoran Hanya 20 Menit
Namun, serupa dengan kedua obat sebelumnya, vitamin yang Jokowi cari tersebut juga sudah habis.
Akhirnya, Presiden hanya berhasil mendapat vitamin D3 1000 dan Megavite multivitamin dari Apotek itu dan kemudian membelinya.
Usai adanya temuan kekosongan stok obat tersebut, Jokowi lalu langsung menelepon Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan menjelaskan temuannya itu.
Usai mengetahui hal tersebut, Menkes pun meminta maaf dan berjanji akan mengecek kembali stok obat terapi bagi pasien Covid-19 di pasaran.***