Tema dan 5 Pilar yang Akan Diperjuangkan Indonesia Selama Jadi Presidensi G20

15 September 2021, 21:10 WIB
Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Presidensi G20 untuk periode 2021-2022 dari dengan membawa 5 pilar prioritas agenda. /BPMI Setpres/dok. BPMI Setpres

PR BEKASI - Indonesia ditunjuk untuk pertama kalinya menjadi Presidensi G20 untuk periode kepemimpinan 2021-2022 sejak pertama kali didirikan tahun 1999.

Tongkat estafet presiden G20 akan diberikan Perdana Menteri Italia kepada Presiden Jokowi saat penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Roma, Italia nanti pada akhir Oktober 2021.

Nantinya, Indonesia telah menyiapkan 5 pilar prioritas agenda untuk diperjuangkan di KTT G20 dengan tema yang dibawa yakni Recover Together, Recover Stronger atau "pulih bersama dan pulih lebih kuat".

Baca Juga: Hadir di KTT G20, Sri Mulyani Bahas Akses Vaksin Covid-19, Relaksasi Pinjaman, dan Penundaan Utang 

Pilar pertama yakni peningkatan produktivitas untuk pemulihan atau promoting productivity, kedua yakni increasing resiliency and stability atau membangun ekonomi dunia yang tangguh pascapandemi, ketiga ensuring sustainabilty and inclusive growth atau menjamin pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Pilar keempat yakni enabling environment and partnership. Pilar ini menciptakan lingkungan kondusif dan kemitraan dengan pemangku kepentingan.

Pilar terakhir, forging a stronger collective global leadership yakni mengenai kepemimpinan kolektif global untuk memperkuat solidaritas.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Dirinya jadi Pemimpin KTT G20, Airlangga Hartarto: Kesempatan Bagus bagi Indonesia

Hal itu dijelaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait status dan peran baru Indonesia per 1 November 2021.

“Bapak Presiden, Bapak Joko Widodo akan menghadiri penutupan KTT G20 di Roma pada tanggal 30-31 Oktober mendatang," kata Airlangga Hartarto dalam konferensi pers daring dipantau dari kanal resmi Youtube Sekretariat Presiden, di Jakarta.

"Di sana Bapak Presiden akan menerima secara resmi penyerahan tongkat estafet Presidensi G20 dari PM Italia kepada Presiden Republik Indonesia,” sambungnya.

Airlangga Hartarto menjelaskan, akan banyak pertemuan yang dilakukan antara delegasi dari berbagai negara selama Indonesia menjabat sebagai presidensi G20.

Baca Juga: PM Itala Dorong KTT Luar Biasa G20 Bahas Situasi di Afghanistan yang Berhasil Dikuasai Taliban 

Beberapa rangkaian perhelatan KTT G20 yang telah dipersiapkan Indonesia antara lain 150 pertemuan dengan beberapa perhelatan sepanjang tahun dari tanggal 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

Pertemuan tersebut berbentuk kelompok kerja (working group) yang akan dihadiri oleh deputi, menteri hingga kepala negara dan pemerintahan.

“Jumlah delegasi pertemuan sekitar 500-5.800 orang per-event sepanjang tahun dan sesuai dengan arahan Bapak Presiden pertemuan akan dilakukan secara hybrid dengan mempertimbangkan kondisi pengendalian COVID-19 dan juga dilakukan secara fisik sesuai dengan parameter-parameter yang ada,” kata pria yang juga Ketum Golkar itu.

Baca Juga: Hadapi Dampak Covid-19, Sri Mulyan Sebut Negara G20 Sepakat Bekerja Sama Lakukan Aksi Global 

Airlangga Hartarto juga memastikan pertemuan sela atau side event di bawah Presidensi G20, akan diikuti oleh parameter kesehatan, menerapkan protokol kesehatan, dan berdasarkan perkembangan pandemi sesuai dengan standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Dan terkait dengan persyaratan vaksinasi tentu ditentukan dan dilaksanakan di berbagai daerah yang ketersediaan rumah sakitnya klasifikasinya A,” ujarnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler