Modus Kejahatan Telepon oleh 48 WNA Berujung Pemerasan, Sebagian Besar Korban Warga Taiwan

14 November 2021, 08:18 WIB
Polisi ungkap modus kejahatan telepon yang dilakukan oleh 48 WNA asal China dan Vietnam dan mayoritas korban warga Taiwan. /Dok. PMJ News

 

PR BEKASI - 48 WNA asal China dan Vietnam berhasil di ringkus oleh pihak kepolisian.

Pasalnya, 48 WNA asal china dan Vietnam itu Terbukti melakukan kejahatan Telepon yakni phone sex.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ pada Minggu, 14 November 2021, Kombes Pol Auliansyah Lubis membeberkan modus operandi tindak kejahatan telepon atau phone sex yang dilakukan oleh 48 WNA asal china dan Vietnam tersebut.

Baca Juga: Mulai 14 Oktober 2021, Lama Karantina WNI dan WNA yang Masuk ke Indonesia Lebih Singkat

Seperti diketahui bahwa modus kejahatan Telepon berupa phone sex meresahkan masyarakat.

Tak hanya itu, kejahatan Telepon atau phone sex tersebut juga berujung pada pemerasan oleh tersangka yang meminta sejumlah uang pada korban.

Selanjutnya, erdasarkan hasil penyelidikan awal, para tersangka mencari korban menggunakan aplikasi pencari jodoh atau dating application.

"Melalui aplikasi tersebut, mereka berkenalan dengan katakanlah untuk mencari jodoh, kemudian setelah dekat mereka chat orang perorang tersebut hingga akhirnya melakukan kegiatan sexual by phone," kata Auliansyah dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya pada Sabtu, 13 November 2021.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Kaget Temukan WNA Asal China Bekerja di Purwakarta

Kejahatan Telepon atau phone sex yang dilakukan oleh 48 WNA asal China dan Vietnam tersebut beragam.

Tersangka meminta korban mulai dari membuka baju hingga memperlihatkan kemaluan, dan lain sebagainya.

"Kejahatan seksual tersebut direkam, dan setelahnya para tersangka melakukan kegiatan pengancaman terhadap para korban agar memberikan sejumlah uang. Jika tidak, maka akan disebarkan video bugil tersebut," katanya, menjelaskan

Dalam pengungkapan ini, penyidik Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Kepolisian Taiwan dan pihak Imigrasi DKI Jakarta. Lantaran, korban akibat tindakan kejahatan ini rata-rata kebanyakan dari Taiwan.

Baca Juga: WNA China Jadi Buruh Pabrik di Purwakarta, Dedi Mulyadi Terkejut: Harusnya di Tenaga Terampil

Sementara itu, Auliansyah menegaskan pihaknya masih mendalami kasus tindakan kejahatan ini, lantaran terdapat sejumlah kendala terutama dalam hal bahasa.

"Masih kami dalami karena baru malam tadi kami amankan. Saat ini kami baru fokus mendalami modus operandi dan korban, termasuk kita juga akan mendalami kemungkinan adanya korban di Indonesia," kata Auliansyah.

Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak Taiwan terkait kasus tersebut setelah dihubungi.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler