Soroti Acara Keagamaan di India yang Serukan Ujaran Kebencian, Refly Harun Beri Komentar Begini

26 Desember 2021, 10:48 WIB
Ahli hukum tata negara Refly Harun mengomentari acara keagamaan di India yang serukan ujaran kebencian. /ANTARA/Wahyu Putro A

 

PR BEKASI - Ahli hukum tata negara Refly Harun mengomentari ujaran kebencian yang disebut-sebut dilontarkan oleh para pemimpin Hindu di salah satu acara keagamaan terhadap umat Islam di India.

Lontaran ujaran kebencian ini pun memicu kemarahan dari berbagai pihak.

Kini Polisi India tengah melaksanakan penyelidikan terhadap para pemimpin agama di acara yang berlangsung di Haridwar, negara bagian Uttarakhand Utara, India.

Refly Harun menyebut bahwa lontaran ujaran kebencian ini yang baru disebut penyebaran kebencian berbasis kepada SARA.

Baca Juga: Kritik Aksi Pembagian Sembako Bergambar Puan Maharani, Refly Harun: Itu Berkampanye

"Jadi tolong jangan terlalu lebay juga ya, sedikit-sedikit penyebaran kebencian, sedikit-sedikit berita bohong," kata Refly Harun, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Minggu, 26 Desember 2021.

Padahal, Refly Harun melanjutkan, mereka yang dituding melemparkan ujaran kebencian hanya mengomentari pendapat orang lain.

Dia mengatakan bahwa memang setiap orang punya gaya penyampaian yang berbeda-beda, ada yang dengan cara keras atau dengan tertawa-tawa, ada juga yang lembut.

Namun kembali ke konflik India, Refly Harun menyebut di negara tersebut memang kental konflik berbau SARA.

Baca Juga: Refly Harun: Ahok Perlu Belajar Menahan Diri untuk Tidak Bicara Mengenai BUMN

Pasalnya, salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak ini memang mengalami ketimpangan sosial cukup tinggi.

Sebagai informasi bahwa ketimpangan sosial ini pun dipengaruhi oleh sistem kasta yang pernah dianut mereka.

"Dan Hindu memang mayoritas, waktu saya di Hyderabad Hindu dan Muslim 50:50 di sana," tuturnya.

"Karena Hidrabat salah satu kota terbesar di India, jadi di India itu agak berbeda dengan di Indonesia," ucapnya lagi.

Baca Juga: Ahok Sebut Banyak Kontrak Rugikan BUMN, Refly Harun: Bisa Jadi Benar

Refly Harun menyampaikan bahwa jika di Indonesia peninggalan yang ada rata-rata merupakan candi-candi.

Sedangkan di India, justru peninggalan dari peradaban Islam yang ada di sana, salah satunya adalah Taj Mahal.

Lebih lanjut, ujaran di acara tersebut para peserta menyerukan ujaran kebencian dan penggunaan senjata pada Muslim.

Salah satu pembicara wanita bahkan mengatakan tidak perlu khawatir akan masuk penjara karena telah melakukan ujaran kebencian pada Muslim.

Baca Juga: MK Sebut UU Cipta Kerja Tak Sesuai UUD 1945, Refly Harun: Memang Kadang-kadang Aneh

Dikatakannya mereka akan menang jika 100 dari mereka menjadi tentara dan menyerang Muslim di India yang berjumlah sekitar 2 juta orang.

“Jika Anda berdiri dengan sikap ini saja maka Anda akan mampu melindungi 'sanatana dharma',” ujarnya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler