Waspadai Virus Corona, Makam Gus Dur Tertutup untuk Peziarah

16 Maret 2020, 08:40 WIB
ILUSTRASI morfologi ultrastruktural virus corona yang dirilis Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Rabu 29 Januar 2020 waktu setempat.* /CDC VIA REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Hingga 15 Maret 2020, terdapat 117 pasien positif virus corona dengan sebaran kasus di berbagai wilayah di Indonesia.

Berkaca dari penyebaran virus corona yang cepat di Iran, makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang biasa dikunjungi peziarah dari seluruh pelosok negeri juga ditutup untuk sementara waktu.

Hal tersebut disampaikan Alissa Qotrunnada Wahid, putri sulung mantan Presiden Republik Indonesia tersebut melalui akun Twitter @AlissaWahid.

Baca Juga: Pandemi Corona, Wayne Rooney Menilai Pemain Sepak Bola Inggris Diperlakukan Seperti Babi

Baca Juga: Pemerintah Beri 'Kartu Kuning' saat Kepulangan 68 ABK Diamond Princess

"Sebagai antisipasi coronavirus, maka makam Gus Dur sementara ini ditutup untuk ziarah ya," ujarnya.

Menurut penuturan Alissa, setiap harinya, makam Gus Dur didatangi sekira 3.000 peziarah pada hari kerja, dan 5.000 hingga 15.000 peziarah saat akhir pekan.

Banyaknya orang dalam kerumunan menjadi salah satu alasan ditutupnya makam Gus Dur untuk sementara. Sebab, kondisi tersebut cukup rentan menjadi akses perpindahan virus corona.

Alih-alih memaksakan diri berziarah, Alisssa meminta Gus Dur didoakan di rumah masing-masing demi mejaga kesehatan dan keselamatan bersama.

"Mohon didoakan dari rumah saja nggih," tutur Alissa.

Baca Juga: Tak Ramai Diberitakan, Perawat Suspect Virus Corona Asal Kabupaten Bekasi Dikabarkan Meninggal Dunia

Penutupan makam Gus Dur untuk sementara juga merupakan putusan yang disepakati dalam hasil rapat pimpinan dan majelis keluarga Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Hal tersebut didukung surat edaran langsung dari Gubernur Jawa Timur perihal peningkatan kewaspadaan terhadap virus corona. 

Pengelola pondok pesantren Tebuireng menyampaikan permintaan maafnya terkait putusan yang diambil mengingat beberapa rencana peziarah terancam gagal.

Baca Juga: Warga Italia Bernyanyi Massal dan Beri Tepuk Tangan untuk Dokter yang Berusaha Mencari Solusi Virus Corona

"Berkenaan dengan kebijakan ini, kami atas nama keluarga besar Pesantren Tebuireng menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,"ujar perwakilan pondok pesantren Tebuireng dalam surat edarannya yang ditandatangani pengasuh pondok pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz.

Penutupan tempat ziarah umat Islam dilakukan pertama kali oleh Iran saat Kota Qom, salah satu kota tujuan para peziarah menjadi salah satu pusat penyebaran virus corona di Iran.

Menyusul Kota Qom, tujuan ibadah umat muslim di Arab Saudi yakni Mekkah dan Madinah juga tidak menerima jemaah umrah untuk sementara demi mencegah merebaknya virus corona.*** 

Editor: Yusuf Wijanarko

Tags

Terkini

Terpopuler