Rapid Test Virus Corona untuk Anggota DPR dan Keluarganya, Netizen: Kalah Sama Ojek Online

24 Maret 2020, 09:18 WIB
ILUSTRASI virus corona.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Tepat setelah Indonesia mendapatkan ribuan test kit dan Alat Perlindungan Diri (APD) dari luarr negeri, Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan, 575 anggota DPR beserta keluarga akan melakuka rapid test pada Kamis 26 Maret 2020 di Kompleks Rumah Jabatan di Kalibata, Jakarta, dan wilayah Ulujami, Tangerang Selatan.

Indra Iskandar juga menuturkan, rapid test akan diprioritaskan bagi anggota DPR yang tekah menginjak usia di atas 50 tahun.

Menurut dia, di tengah pandemi yang masuk ke Indonesia, semua anggota DPR ingin memastikan dia dan keluarga terbebas dari virus corona.

Baca Juga: Penyebar Hoaks yang Sebut Jokowi Positif Virus Corona Ditangkap

Baca Juga: Ridwan Kamil Jelaskan Cara Ikut Rapid Test Virus Corona di Jawa Barat

Baca Juga: Virus Corona Menyebar, Masyarakat Diimbau Tidak Mudik Lebaran 2020

"Semua ingin tahu dengan sekarang episentrumnya bukan lagi di masyarakat, di mana-mana, pusat-pusat pemerintahan juga terkena dan mereka juga ingin memastikan," kata Indra Iskandar sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara.

Tes virus corona di lingkungan DPR akan dilakukan empat dokter dan tenaga medis dari lingkungan internal DPR.

Sekretaris Jenderal DPR itu menjelaskan, ketika tes menunjukkan hasil negatif, anggota DPR beserta keluarga tetap akan dirujuk ke beberapa rumah sakit untuk divaksin antiflu dan antipneumonia.

Seandainya tes menunjukkan hasil positif, anggota DPR atau anggota keluarga langsung dirujuk ke Rumah Sakit rujukan virus corona untuk ditangani sesuai prosedur penanganan yang berlaku.

Baca Juga: Melalui Rapat Daring, Pemerintah Resmi Tiadakan Ujian Nasional Tahun Ini

Kabar ikut sertanya seluruh anggota DPR beserta keluarga melakukan tes virus corona, yang bila dijumlahkan mencapai angka 2.000 orang, memancing respons masyarakat.

Kata kunci "Anggota DPR" bahkan sempat menjadi trending Twitter di Indonesia hingga Selasa 24 Maret 2020 dini hari.

Warganet menyayangkan anggota DPR dan keluarga harus menggunakan 2.000 jatah rapid test sementara di luar sana banyak orang dengan profesi lain yang tengah berjuang melawan virus corona.

"Yang paling berhak dapat rapid test kit corona, berdasarkan urutan prioritas 1) tenaga medis, 2) keluarga tenaga medis, 3) kurir/tenaga logistik/transportasi, 4) pelayan di cafe, kedai, warteg, dan seterusnya, 5) mereka yang bekerja di tempat umum lainnya, 4925341950) anggota DPR," kata pemilik akun Twitter @Greschinov.

Bahkan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai bahwa masyarakat yang termasuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) lebih prioritas untuk mendapatkan tes virus corona dibanding anggota DPR.

Penguna Twitter bernama Nathanael Gratias juga menyayangkan keputusan terkait rapid test untuk anggota DPR. Ia bahkan mempertanyakan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo.

"Pak @Jokowi, kenapa mereka didahulukan? Orang-orang ini risiko rendah. Mereka nggak pernah berdesakan di kereta. Meskipun bagian tugasnya, mereka juga nggak pernah bersentuhan dengan rakyat banyak. Kalah sama ojek online. Ini 2.000 tes kit yang salah prioritas," kata pemilik akun twitter @nathanaelmu itu.       

Sementara itu, Indra Iskandar mengatakan, bahwa tes virus corona yang dilakukan 575 anggota DPR beserta keluarga tidak menggunakan dana APBN, melainkan menggunakan dana dari sumbangan fraksi.

"Alat rapid test tersebut merupakan sumbangan dari fraksi-fraksi dan yang pasti tidak menggunakan anggaran APBN," tutur dia.

Dia menuturkan, beberapa fraksi yang enggan disebutkan namanya menyumbangkan alat rapid test yang dibeli langsung dari Tiongkok. Hingga kini, dia tidak tahu ada berapa tepatnya jumlah test kit yang tersedia untuk anggota DPR dan keluarga.***      

Editor: Yusuf Wijanarko

Tags

Terkini

Terpopuler