Airlangga Siapkan Stimulus Petani dan Jamin Ketersediaan Pangan Tak Terganggu Inflasi

22 April 2020, 13:11 WIB
SEORANG petani di Blok Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka memperlihatkan bawang daun di kebunnya, di Cibuluh. * /Tati Purnawati/"KC"/

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berjanji akan fokus memperhatikan nilai tukar petani di tengah pandemi Virus Corona yang melanda Indonesia.

Airlangga juga mengatakan tengah meyiapkan stimulus untuk para petani.

“Ini sedang dalam pembahasan agar para petani nanti bisa mendapatkan semacam insntif untuk melakukan tanam di musim pasca panen raya ini,” tutur Airlangga seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Sekretaris Kabinet.

Baca Juga: Peringati Hari Bumi 2020, Hyundai Gandeng BTS Produksi Film sebagai Kampanye Hidrogen

Selain itu Airlangga juga mengatakan pihaknya melakukan pengalihan produksi gula yang diedarkan ke pasar domestik yakni menjadi gula pabrik.

“Ini karena memerlukan proses baik dari izin produksi maupun izin edarnya ini sedang berproses dan dalam waktu dekat ini akan masuk ke pasar,” ujarnya.

Kementerian Perekonomian berencana mengedarkan barang impor pada Mei mendatang agar selama Bulan April persediaan pangan diisi oleh berbagai produk dalam negeri termasuk bawang putih yang kini mengalami kenaikan harga.

Baca Juga: Dubes Ungkap Rahasia Kesembuhan WNI yang Sempat Terpapar Virus Corona di Kamboja

“Tentunya yang terkait dengan bawang putih ini juga barangnya akan masuk sehingga tentu akan diharapkan dengan barangnya masuk nanti harga sudah bisa turun ke bawah,” ungkap Airlangga.

Sementara itu untuk persediaan beras, Airlangga menyebut Kementerian Pertanian telah memastikan ada 168.000 rice mill yang bisa didistribusikan kepada para distributor di tanah air.

Menanggapi pertanyaan masyarakat mengenai harga beras ia memastikan tidak akan banyak perubahan.

Baca Juga: Rayakan Hari Bumi 2020, Google Doodle Tampilkan Lebah yang Interaktif

“Jadi harga beras medium masih sekitar Rp 12.000, premium Rp 12.750. Ini harga di pasar-pasar basah di 34 provinsi. Gula pasir Rp 18.400 dan di pasar ritel modern itu sekitar Rp 12.500,” terang Airlangga.

Selain itu Airlangga menyebut stok beras hingga 3 bulan ke depan akan tercuupi dan seluruh bahan pangan akan tersedia.

“Jagung stoknya tercukupi dan bawang merah kita menjelang panen di berbagai daerah. Demikian pula dengan cabai merah, cabai rawit, daging sapi, daging ayam,” jelasnya.

Baca Juga: Korea Selatan Bantah Kabar yang Sebut Kim Jong Un Dalam Kondisi Kritis

Airlangga memprediksi pada bulan September dan Oktober mendatang akan terjadi inflasi pada beras.

Meski begitu ia menegaskan ketersediaan bahan pangan akan tetap terjaga tidak akan terganggu oleh kemungkinan adanya inflasi.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler