Tidak Hanya Beli dari Negara Lain, Retno Marsudi: Bio Farma Masuk 7 Besar Produksen Vaksindi Dunia

23 September 2020, 21:06 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Sebut Bio Farma berpeluang menjadi produsen vaksin Covid-19 dunia. /Humas Kemenlu RI

PR BEKASI – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menyatakan bahwa PT Bio Farma (Persero)  berpeluang menjadi produsen vaksin Covid-19 dunia.

Hal tersebut disampaikan Retno Marsudi saat menyampaikan paparan pada rapat kerja bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia di Jakarta, Selasa 22 September 2020.

Itu bisa terwujud apabila perusahaan farmasi milik negara itu lolos rangkaian uji tuntas (due diligence) dari Koalisi Inovasi Persiapan Epidemi (CEPI), lembaga non-profit internasional yang bermarkas di Oslo, Norwegia.

Baca Juga: Dihukum Masuk Keranda Mayat, Netizen Geram dengan Ulah Petugas Protokol Kesehatan di Bekasi

“Setelah melalui proses cukup panjang, Bio Farma berhasil masuk dalam shortlist manufaktur vaksin atau disebut seven potential drug manufacturers for Covid-19 vaccine dari CEPI,” ujar Retno Marsudi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Retno menjelaskan Bio Farma masuk dalam daftar tujuh kandidat yang dipercaya CEPI untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 dunia.

CEPI merupakan kemitraan antarpemerintah, lembaga swasta, filantropi, dan masyarakat madani yang fokus mengembangkan vaksin serta mengantisipasi dan mencegah pandemi.

“Jika berhasil due diligence-nya, (Bio Farma, red) akan dipercaya untuk melakukan manufacturing vaksin untuk dunia,” ucap Retno.

Baca Juga: Seakan Tak Kapok, Baru Dibebaskan Pemerintah Afghanistan Anggota Taliban Malah Ikut Perang Lagi

Retno mengatakan bahwa sejumlah ahli dari CEPI telah mengunjungi Bio Farma untuk melakukan uji tuntas pada 15 September 2020 lalu. CEPI akan mengumumkan hasil uji tersebut pada akhir September atau awal Oktober.

Due diligence ini dilakukan terhadap beberapa aspek, antara lain kapasitas manufaktur, sistem analisa laboratorium, dan sistem IT Bio Farma,” katanya.

Selain kerja sama CEPI dan Bio Farma, Indonesia telah meneken komitmen pembelian vaksin Covid-19 dengan berbagai perusahaan farmasi dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.

Lebih lanjut Retno memastikan bahwa Indoenesia akan memperoleh 20 juta hingga 30 juta dosis vaksin Covid-19 pada 2020 dan 290 juta hingga 340 juta dosis vaksin pada 2021.

Baca Juga: Desakan Penundaan Pilkada 2020 Tetap Ada, DPD: Bukan Hal yang Mustahil, Sudah Diatur UU

“Sumber vaksin berasal dari Sinovac dan Sinopharm serta G42 dari Uni Emirat Arab. Selain itu, Indonesia juga bekerja sama dengan Genexine dari Korea Selatan,” ujarnya.

Saat ini, Retno Marsudi menyebut Indonesia menjajaki peluang dengan AstraZeneca dan Imperial College London terkait pembelian calon vaksin Covid-19, AZD1222.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler