PR BEKASI – Demontrasi menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja terus terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta.
Demontrasi ini pun diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari mahasiswa hingga buruh.
Demontrasi penolakan omnisbus law UU Cipta Kerja telah terjadi sejak Selasa 6 Oktober 2020 hingga hari ini.
Baca Juga: Waaster Kasdam IV Diponegoro Dapat Banyak Apresiasi Saat Susuri Jalan TMMD Brebes
Namun beredar kabar tidak sedap yang datang dari salah satu menteri di era kepemimpininan Presiden Joko Widodo.
Menteri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuding bahwa aksi massa yang telah berlangsung selama 3 hari ini didalangi oleh seseorang.
Menanggapi hal tersebut, cendekiawan muslim, Ulil Abshar-Abdalla menyayangkan tudingan yang dilayangkan Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Sebut Banyak Isu Hoaks di Masyarakat Soal Substansi UU Ciptaker, Airlangga: Jangan Perkeruh Situasi
Melalui akun Twitter pribadinya Ulil Abshar-Abdalla melontarkan tanggapannnya.
"Protes2 sekarang ini meluas di banyak kota. Tidak mungkin digerakkan scr terpusat seperti tuduhan Airlangga Hartarto. Ini cetusan spontan dari publik yg marah," kata Ulil di akun Twitternya @Ulil, Kamis 8 Oktober 2020 sebagaiamana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com
Diberitakan sebelumnya, Airlangga Hartarto sbuka suara mengenai adanya tokoh di balik pergerakan rakyat yang melakukan aksi demontrasi menolak Omnisbu Law UU Ciptaker.
Baca Juga: Omnibus Law Dituding Rugikan Rakyat, Stafsus Bantah UU Ciptaker Rampas Tanah Rakyat
Dirinya meyakini terdapat tokoh yang menggerakkan dan membiayai aksi massa dari para buruh dan pekerja tersebut.
"Sebetulnya pemerintah tahu siapa di belakang demo itu. Jadi kita tahu siapa yang menggerakkan, kita tahu siapa sponsornya. Kita tahu siapa yang membiayainya, sehingga kami berharap 7 fraksi di DPR juga merepresentasi rakyat," ujar Airlangga Hartarto, Kamis, 8 Oktober 2020.
Airlangga Hartarto menyatakan, tokoh di balik ini semua memiliki kepribadian dengan ego yang sangat besar.
Baca Juga: Perkuat Kerja Sama Pertahanan, Prabowo Subianto Akan Penuhi Undangan Menhan Amerika Serikat
Karenanya, lanjut Airlangga Hartato, terjadi di masa pandemi Covid-19 yang berbahaya, maka dari itu tokoh besar ini hanya bermain di balik layar.
Ia juga menjelaskan, hingga saat ini pemerintahan sendiri telah memantau tokoh tersebut dan tidak akan segan-segan melakukan tindakan tegas secara hukum, apabila situasi aksi massa yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia semakin ricuh.***