Komentari Unggahan Jerinx, IDI Bali: Setiap Organisasi, Kalau Dibilang 'Kacung', Tidak Terima Juga

13 Oktober 2020, 15:14 WIB
Ketua IDI Bali I Gede Putra Suteja mengikuti pemeriksaan saksi di PN Denpasar. /Ayu Khania Pranisitha/ANTARA

PR BEKASI – Narasi dari unggahan yang disebarkan oleh I Gede Ary Astina alias Jerinx beberapa waktu lalu, dinilai dapat melemahkan semangat tenaga kesehatan.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Bali dr. I Gede Putra Suteja mengatakan bahwa unggahan tersebut dinilai dapat melemahkan semangat dokter sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.

Hal tersebut disampaikannya saat ditemui usai mengikuti persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Denpasar pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Baca Juga: Tepis Isu Sinovac Jual Harga Rp22.000 ke Brasil, Bio Farma Pastikan Biaya Vaksin Covid-19 Rp200.000

“Kami ada dalam penanganan soal Covid-19 ini, sedangkan unggahan-unggahan Jerinx bisa selamanya, dan beberapa hari sehingga menurunkan semangat kami,” ujar I Gede Putra Suteja, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

“Kemudian, menuduh ini itu, padahal adik-adik saya sudah bekerja sekuat tenaga. Dengan ada perkataan demikian, membuat kami jadi lemah, dan masyarakat tidak percaya dengan apa yang kita laksanakan di lapangan,” tuturnya melanjutkan.

I Gede Putra Suteja mengatakan bahwa setiap unggahan Jerinx dari hari ke hari, ditulis dengan bentuk narasinya yang tetap, yakni menjelaskan bagaimana organisasi kesehatan disebut sebagai kacung dan sebagainya.

Baca Juga: Didominasi Pelajar, Polisi Minta Orang Tua Larang Anaknya Ikut Demo UU Ciptaker

“Setiap organisasi kalau dibilang kacung, tidak terima juga. Kami manusia juga harus diberikan penghargaan juga, sebagai manusia,” ucapnya.

“Kami manusia, punya rasa, beberapa anggota saya sudah meninggal dan beberapa masyarakat yang tidak terlayani karena dokternya meninggal. Jangan semangat kami dibuat lemah dengan unggahan-unggahan itu,” tutur I Gede Putra Suteja menambahkan.

Setelah melalui proses rapat dalam pertemuan virtual anggota IDI, pada tanggal 14 Juni 2020 pun diputuskan bahwa unggahan-unggahan Jerinx tersebut dilaporkan ke Kepolisian Daerah (Polda) Bali.

Baca Juga: Dibanderol Rp200.000 per Dosis, Bio Farma Pastikan Harga Vaksin Covid-19 Tidak Beratkan Pemerintah

“Dia orang baik, tetapi tatap juga anggota saya di belakang. 8 jam pakai APD (Alat pelindung diri), tidak bertemu keluarga beberapa hari, dan diikuti dengan narasi begini,” ucap I Gede Putra Suteja. 

“Saya sebagai anggota profesi kan harus menjaga marwahnya teman-teman, marwah profesi saya juga. Dia orang baik, tapi narasi dia yang membuat kami melaporkan ini. melihat dia orang baik dari sisi beberapa kegiatan sosial dia kan banyak,” tuturnya melanjutkan.

Sementara itu, dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi tersebut, majelis hakim juga mengajukan pertanyaan kepada saksi pelapor (Ketua IDI Bali) terkait pelaporan unggahan drummer band Superman Is Dead (SID) tersebut.

Baca Juga: Diduga Sebarkan Hoaks, Polri Amankan Syahganda Nainggolan dan 7 Petinggi KAMI Lainnya

Ketika ditanya mengenai dari mana saksi pelapor Suteja mengetahui postingan Jerinx tersebut, dia pun mengatakan bahwa awalnya kabar itu tersebar melalui grup IDI Bali.

Dia menambahkan bahwa ada juga berita-berita seperti disebut sebagai kacung WHO, yang melemahkan anggota IDI Bali sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19, dan menyebabkan masyarakat tidak mempercayai dokter.

“Hal itu yang menyebabkan saya melaporkannya, saya harus menjaga kehormatan IDI, dan jadi tugas kami menjaga kehormatan profesi dokter,” tutur I Gede Putra Suteja.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler